LPDB-KUMKM Target Penyaluran Dana Bergulir Rp1,8 Triliun Tahun Ini
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan target tersebut terbagi dalam dua pola penyaluran, yakni pola konvensional sebesar
Penulis: Reygi Prabowo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menargetkan penyaluran dana bergulir pada tahun 2022 sebesar Rp 1,8 triliun atau meningkat Rp 2 miliar dari tahun sebelumnya.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo menjelaskan target tersebut terbagi dalam dua pola penyaluran, yakni pola konvensional sebesar Rp 900 miliar, dan pola syariah sebesar Rp 900 miliar.
’’Dengan kenaikan target yang diberikan oleh pemerintah, tentu kami akan menjalankan berbagai strategi yang dapat mencapai target tersebut,’’ ujar Supomo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Ingin Kepala Daerahnya Kuatkan Koperasi, PDIP Gandeng Kemenkop dan LPDB
Supomo mengatakan, untuk mencapai target penyaluran dana bergulir tersebut, ada sejumlah strategi yang diterapkan.
Antara lain dengan melakukan transformasi bisnis proses, bekerja sama antar Badan Layanan Umum (BLU), serta melakukan venture capital approach.
Dari sisi penyaluran LPDB-KUMKM akan semakin gencar melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis yang bekerja sama dengan pemerintah daerah khususnya Dinas Koperasi dan UKM Provinsi/Kabupaten/Kota terutama untuk wilayah-wilayah yang masih minim penyerapan dana bergulir.
Baca juga: Ingin Dapatkan Pegawai Berkualitas dan Skill Maksimal, LPDB-KUMKM Rekrut Pegawai Secara Transparan
’’Kami juga terus melakukan transformasi untuk mewujudkan yang namanya transparansi, akuntabel. Contoh, cash management system, ridi online dan e-proposal. Itu semua dalam rangka efektivitas, transparansi dan akuntabel,’’ kata Supomo.
Pihaknya lebih intensif melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dan Dinas Koperasi dan UKM di seluruh Indonesia.
Salah satu kerja sama ini adalah dengan melakukan sosialisasi penyaluran dana bergulir LPDB-KUMKM, dan juga melaksanakan bimbingan teknis kepada koperasi-koperasi potensial di seluruh Indonesia untuk memberikan informasi terkait proses pengajuan proposal pembiayaan dana bergulir.
’’Kami juga akan semakin gencar mencari mitra baru, selain memberikan dukungan perkuatan modal koperasi yang sudah menjadi mitra kami, kami juga akan mengoptimalisasi program inkubator wirausaha LPDB-KUMKM," kata Supomo.
"Strategi ini merupakan upaya menjaring mitra-mitra baru, khususnya pelaku UMKM yang nantinya akan diinkubasi untuk bergabung dalam wadah koperasi, sehingga ke depan dapat merasakan manfaat dari pembiayaan LPDB-KUMKM,’’ sambung dia.
Dia menambahkan, LPDB-KUMKM juga akan terus melaksanakan program Inkubasi melalui Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM yang akan dilaksanakan dengan delapan lembaga Inkubator sepanjang tahun 2022.
LPDB-KUMKM juga menekan angka kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) dari 1,24 persen menjadi 1,15 persen pada tahun 2021.
Penyaluran dana bergulir dinilai sangat efektif membantu koperasi dalam menghadapi masa sulit akibat pandemi Covid-19.