Menteri Investasi Sebut Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME di Sumsel Dirancang Sejak 2020
Bahlil Lahadalia mengatakan, proses investasi Air Products & Chemical Inc untuk proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) sudah dilakukan
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, proses investasi perusahaan asal Amerika Serikat (AS) yakni Air Products & Chemical Inc untuk proyek hilirisasi batu bara menjadi Dimetil Eter (DME) sudah dilakukan sejak 2020.
Menurut Bahlil, waktu itu Menteri BUMN Erick Thohir sudah melakukan inisiasi dengan Pertamina ke Amerika.
"Kemudian, dilanjutkan pembahasan teknis dengan Pak Menteri ESDM Arifin Tasrif, tapi barang ini belum bergerak," ujarnya saat acara "Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter (DME)", Senin (24/1/2022).
Baca juga: Jokowi Resmikan Hilirisasi Industri Bahan Bakar Alternatif yang Bisa Gantikan Elpiji di Muara Enim
Kemudian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Bahlil untuk menyelesaikan tugas hilirisasi tersebut ketika dilantik sebagai Menteri Investasi.
"Saya ingat betul, begitu dilantik jadi Menteri Investasi, tugas pertama adalah bagaimana menyelesaikan hilirisasi," katanya.
Baca juga: Kejar Hilirisasi Industri, Menko Airlangga Dorong Kemitraan Saling Menguntungkan
Akhirnya, kata dia, pemerintah akhir November 2021 di Dubai melakukan penandatanganan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) untuk investasi Air Products sebesar 15 miliar dolar AS.
"Air Products ini kerja sama dengan PTBA serta Pertamina, kerjanya di wilayah Sumsel (Sumatera Selatan)," pungkas Bahlil.