Penuhi Pasar Ekspor Semen, SBI Mulai Pengembangan Pelabuhan Terminal Khusus di Tuban
Pengembangan pelabuhan Terminal Khusus tersebut, untuk memenuhi kebutuhan pasar luar negeri dalam hal ekspor semen dan clinker.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unit usaha PT Semen Indonesia (Persero), PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) memulai proyek pembangunan pengembangan pelabuhan Terminal Khusus yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur.
Pengembangan pelabuhan Terminal Khusus tersebut, untuk memenuhi kebutuhan pasar luar negeri dalam hal ekspor semen dan clinker.
Baca juga: Dukung Gelaran MotoGP Mandalika, Kemenhub Siapkan Pelabuhan Berstandar Kapal Pariwisata
Plt Direktur Utama SBI Lilik Unggul Raharjo mengatakan, proyek pengembangan dermaga dan sarana produksi semen di Tuban merupakan salah satu realisasi kerja sama strategis antara SBI dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC) yang mulai resmi berjalan sejak 4 Agustus 2021.
Menurutnya, proyek pengembangan dermaga ini direncanakan mampu memenuhi permintaan pasar ekspor hingga 500 ribu ton semen per tahun.
“Pengembangan dermaga melengkapi kemampuan pabrik Tuban untuk memperluas jangkauan pasar ekspor dalam sinergi bersama SIG dan TCC. Kami juga akan memiliki sarana transportasi untuk mengirim semen curah dari silo langsung menuju ke kapal," tutur Lilik, Sabtu (29/1/2022).
Baca juga: Bandara Halim Direvitalisasi, Citilink Alihkan Operasional Sementara ke Soetta Mulai 26 Januari 2022
Proyek dengan investasi sebesar Rp1,4 triliun ini di antaranya meliputi, peningkatan kapasitas Terminal Khusus dari 15 ribu DWT menjadi 50 ribu DWT.
Kemudian, penambahan kapasitas pada Terminal Khusus dilakukan dengan membangun trestle jetty dan jetty platform baru dari jetty existing.
Selain peningkatan kapasitas pada terminal khusus, juga dilakukan pembangunan sarana pabrik berupa fasilitas blending silo system kapasitas 8.000 ton, clinker silo system kapasitas 15.000 ton, dan cement silo system kapasitas 2 kali 18.000 ton.
Lalu, alat transportasi berupa tube conveyor beserta sarana pendukungnya, yang berfungsi mengirim semen curah dari silo menuju ke kapal.
Baca juga: Pengamat Maritim: Pembangunan atau Perluasan Pelabuhan di Batam Lebih Tepat Sasaran
Pengembangan dermaga dan sarana produksi dan transportasi direncanakan akan memakan waktu selama dua tahun ini.
Direktur Strategi Bisnis dan Pengembangan Usaha SIG Aulia Mulki Oemar menyampaikan, pengembangan dermaga dan sarana produksi merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menyediakan produk untuk ekspor.
“Pembangunan ini memiliki banyak aspek, tidak hanya komitmen perusahaan kepada investor, tetapi juga bagian dari komitmen negara yang memberikan kenyamanan kepada investor asing untuk berinvestasi di Indonesia,” ujar Aulia.