Ketika Ibu Rumah Tangga Kewalahan Cari Minyak Goreng, Masih Langka Meski Sudah Satu Harga
Minyak goreng yang biasa dipajang di etalase toko minimarket dengan harga Rp 14.000 kini kosong melompong.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan satu harga minyak goreng yang sebelumnya diberlakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI tampaknya masih belum berjalan dengan baik di lapangan.
Sebab, di berbagai pasar tradisional, toko retail berjaring maupun pasar swalayan terjadi kelangkaan minyak goreng.
Hal ini pun dikeluhkan para ibu rumah tangga (IRT) yang selama ini menjadi konsumen minyak goreng untuk kebutuhan sehari-hari.
Seperti Novi (28), yang mengaku kewalahan mencari stok minyak goreng di pasar tradisional, toko retail berjaring, maupun pasar swalayan di Kota Denpasar.
Menurutnya, di tempat-tempat tersebut, stok minyak goreng bersubsidi dengan harga Rp 14 ribu, langka.
Sementara, yang dijual justru minyak goreng dengan harga di atas Rp 14 ribu.
"Saya sudah cari keliling kosong, malah yang ada minyak goreng dengan harga di atas Rp 14 ribu. Padahal setahu saya semua merek minyak goreng itu Rp 14 ribu," papar ibu muda ini, Minggu (30/1/2022).
Pemandangan serupa juga terjadi di Bogor.
Minyak goreng yang biasa dipajang di etalase toko minimarket dengan harga Rp 14.000 kini kosong melompong.
Rima (37) salah satu pembeli mengatakan beberapa hari terakhir memang dirinya melihat rak-rak di minimarket tidak ada stok minyak goreng murah.
Padahal dirinya sangat butuh minyak goreng untuk berjualan.
"Dimana-mana kosong. Saya pernah dapat pas awal itu juga dibatasi hanya dua liter satu orang," kata Rima.
Sementara itu di Bekasi, distribusi minyak goreng satu harga Rp 14.000 per liter, belum tersedia secara merata di pasar tradisional.
Di Pasar Inkopol, terpantau harga minyak goreng satu liter yang dijual pedagang masih di kisaran Rp 19.000- 20.000, sementara ukuran dua liter dibanderol Rp 38.000- 40.000.
Baca juga: Kemendag Ungkap Pokok Persoalan yang Sebabkan Tingginya Harga Minyak Goreng