Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Terungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Minimarket

Manajemen PT Indomarco Prismatama (Indomaret) memastikan ketersediaan produk minyak goreng Rp 14 ribu per liter di setiap tokonya.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Terungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Minimarket
Hendra Gunawan/Tribunnews.com
Ilustrasi: Penjualan minyak goreng di salah satu swalayan di Jakarta Selatan. Terungkap Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng Rp 14 Ribu di Minimarket 

Sebab dijelaskan dia, Indonesia menjadi negara terbesar penghasil Crude Palm Oil (CPO), namun masyarakatnya belum bisa mendapatkan harga minyak goreng yang murah.

Baca juga: Ancam Produsen Minyak Goreng, Mendag: Tak Penuhi DMO 20 Persen, Tidak Boleh Ekspor

"Dalam gejola minyak goreng di pasar ibarat ayam mati di lumbung padi. Mengapa, karena kita penghasil CPO yang terbesar tapi negara gagal memasok harga minyak yang rasional kepada masyarakat dengan harga yang tinggi bahkan kalah jauh dengan Malaysia.

Ini malah sebaliknya, penghasil CPO terbesar tapi harganya malah yang termahal," ujarnya dalam diskusi Media Syndicate Harga Minyak Goreng Naik Tinggi secara virtual, Jumat (28/1/2022).

Tulus menilai pemerintah tidak memiliki kesiapan dari jauh-jauh hari untuk memitigasi gejola harga. Padahal jauh sebelumnya, Tulus bilang, kenaikan minyak goreng sudah terprediksi.

"Namun yang jadi kambing hitamnya adalah demand tinggi karena menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), itu selalu disebut alasannya. Pasti ini tidak kayak gitu pasti ada sesuatu distorsi pasar yang lebih seitemik," kata Tulus.

Tulus juga mengkritisi terkait program satu harga yang dimana semua minyak goreng dibanderol Rp 14.000 per liter. Dalam program ini, pemerintah menyiapkan 1,2 juta miliar liter minyak goreng untuk didistribusikan dengan harga yang sama.

Tulus menilai pemerintah dalam membuat program ini justru salah kaprah karena tidak mengetahui dan memahami psikologi konsumen.

BERITA TERKAIT

Bukan hanya itu, Tulus juga mengatakan, pemerintah gagal dalam mendalami dan memahami supply chain terhadap minyak goreng.

"Saya simpulkan subsidi 1,2 juta miliar liter itu kebijakan yang sia-sia seperti menggarami laut. Terbukti kan programnya tidak efektif," ungkap Tulus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas