New Energy Nexus Ajak Startup Bangun Ekosistem Energi Bersih
Indonesia memiliki potensi energi bersih terbarukan sebesar 400.000 Mega Watt (MW) berdasar data di 2021.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan, Indonesia memiliki potensi energi bersih terbarukan sebesar 400.000 Mega Watt (MW) berdasar data di 2021.
Dengan asumsi daya terpasang satu rumah sebesar 450 volt ampere (VA), maka kapasitas EBT yang dimiliki negara ini mampu mengaliri listrik kurang lebih 800 juta rumah penduduk.
Untuk mendorong ekosistem energi bersih di Indonesia, New Energy Nexus akan menyelenggarakan [RE]Spark 2022, untuk mendukung tumbuh kembangnya ekosistem yang kondusif bagi pengembangan ide bisnis dan inovasi energi bersih di Indonesia.
Kegiatan ini mengusung tema ‘Accelerating Transition, Igniting Innovation’. Sebagai bagian dari acara ini akan diselenggarakan hackathon di lima kota meliputi Jakarta, Bandar Lampung, Makassar, Denpasar, dan Pontianak dengan grand final di Jakarta, pada 31 Mei - 2 Juni 2022.
Diyanto Imam, Direktur Program New Energy Nexus Indonesia mengatakan, melalui program inkubasi, akselerasi, dan pendanaannya pihaknya memberikan kesempatan bagi innovator, startup dan entrepreneur di bidang energi bersih mengembangkan ide bisnis, dan inovasinya.
Baca juga: Investasi Energi Baru Terbarukan di NTT Menjanjikan, Kadin Janji Bawa Calon Investor
Perusahaannya juga ingin turut berpartisipasi dalam membangun ekosistem yang kondusif bagi innovator, startup dan entrepreneur untuk menggali dan mengembangkan ide, inovasi, dan solusi berbasis energi bersih demi terciptanya ekonomi berbasis energi bersih di Indonesia.
Baca juga: Bangun IKN, Pemerintah Diminta Kedepankan Ekonomi dan Energi Hijau
"Ajang [RE]Spark 2022 juga ikut mendukung program pemerintah menyambut pertemuan G20 tahun 2022,” ujar Diyanto Imam, Selasa (1/2/2022).
Selain Hackathon, kegiatan [RE]Spark 2022 juga akan diisi Investment Speed Dating yang mempertemukan startup di bidang energi bersih dan climate innovation dengan calon investor.
Baca juga: PLN Bidik 23 Persen Kontribusi Pembangkit Listrik Berbasis Energi Terbarukan
Agenda lainnya adalah Exhibition untuk memfasilitasi startup energi bersih yang telah tergabung dalam program inkubasi dan akselerasi untuk menunjukan inovasi mereka, serta Workshop, sesi diskusi interaktif yang membahas tentang energi bersih, climate solutions, dan topik sejenis lainnya yang terbuka untuk umum pada 1-2 Juni 2022 di Jakarta.
Menurut Marlistya Citraningrum, Program Manager Sustainable Energy Access IESR, transisi menuju sistem energi dan ekonomi rendah bahkan nir-karbon sudah menjadi keniscayaan untuk menanggulangi dampak krisis iklim.
Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc., Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM menyatakan, Indonesia telah bergabung dengan negara-negara lain untuk mengurangi emisi karbon, dan salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan energi terbarukan.
"Dengan megembangkan energi terbarukan, tercipta pula lapangan kerja yang akan menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Selamat dan sukses untuk terselenggaranya [RE]Spark 2022,” ujarnya.