Menangi Tender Proyek Irigasi, KRC Siap Terapkan Teknologi Pertanian Canggih di Indonesia
KRC memenangkan proyek irigasi terbesar seluas 143 ribu hektare untuk Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Komponen A.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korea Rural Community Corporation (KRC) memenangkan proyek irigasi terbesar dengan luas sekitar 143 ribu hektare untuk Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation (SIMURP) Komponen A.
Menurut keterangan yang diterima, proyek ini didanai oleh Bank Dunia (World Bank). CEO KRC Kim In Sik mengatakan, pihaknya akan menerapkan teknologi infrastruktur pertanian canggih Korea di Indonesia.
“Setelah Konsultan Manajemen Proyek, kami akan bekerja mendesain dan proyek uang tersebar di 22 area irigasi di Indonesia,” terang Kim, Senin (7/2/2012).
Pada Juni 2021, KRC terpilih sebagai pemenang untuk Konsultan Manajemen Proyek (PMC, Project Management Consultant) yang merupakan bagian dari proyek SIMURP.
KRC memenangkan proyek desain dan pengawasan (Komponen A) dengan luas sekitar 143 ribu hentare yang terletak di 22 area irrigasi pertanian Indonesia.
Baca juga: Irigasi Perpompaan Dongkrak Produktivitas Petani Jagung di Kabupaten Enrekang
Pada bulan Oktober 2019 di bawah Departemen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan umum, KRC (lead firm) bersama tiga perusahaan lokal Indonesia bergabung sebagai Consorsium telah mengirimkan EOI (Expression of Interest).
Baca juga: Stok Mencukupi, Budi Waseso: Bulog Akan Tetap Serap Beras Petani saat Puncak Panen
Selanjutnya, KRC Consorsium bersama dengan 6 perusahaan Joint Venture lainnya masuk kedalam shortlist yang di umumkan pada bulan Desember 2020.
Kemudian di bulan Februari 2021 KRC mengirimkan proposal, dan diumumkan sebagai pemenang proyek desain dan pengawasan (Komponen A) bulan Februari 2022.
“Kami sangat senang dapat menerapkan teknologi infrastruktur pertanian canggih Korea ke seluruh wilayah Indonesia dengan memenangkan proyek desain dan pengawasan daerah irigasi terbesar setelah mendapatkan proyek manajemen infrastruktur pertanian, jelas Kim.
Baca juga: Wujudkan Cita-cita Swasembada Pangan, KTNA Minta Pupuk Bersubsidi Diawasi
Proyek Komponen A meliputi 22 daerah irigasi skala besar yang fokus pada perancangan desain dan pengawasan untuk modernisasi sistem irigasi dan drainase.
Proyek Komponen B fokus pada proyek modernisasi sistem irigasi hilir bendungan Jatiluhur.
Proyek ini berada dibawah naungan departemen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dengan total biaya proyek sekitar Rp285 miliar.
Baca juga: DPR Minta Akurasi Data dalam Pendistribusian Pupuk Subsidi
KRC akan mengirimkan tiga tenaga ahlinya ke Indonesia untuk bekerja mulai bulan maret tahun ini selama kurang lebih 33 bulan untuk pengerjaan desain dan juga pengawasan.