Omicron Akan Gerus Tingkat Kunjungan Masyarakat ke Pusat Perbelanjaan Hingga Maret 2022
Namun, kata Alphonzus, tren kenaikan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan tersebut mulai melandai sejak minggu lalu.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) memperkirakan tingkat kunjungan masyarakat ke pusat perbelanjaan pada Februari - Maret 2022 akan mengalami tekanan, seiring masifnya kasus positif Covid-19 varian omicron.
"Pusat perbelanjaan memperkirakan varian omicron akan berdampak terhadap pusat perbelanjaan selama satu sampai dengan dua bulan ke depan," kata Ketua Umum APPBI Alphonzus Widjaja saat dihubungi, Senin (7/2/2022).
Baca juga: Ketua APPBI Nilai Pusat Perbelanjaan Diperlukan di Ibu Kota Baru
Menurutnya, sebelumnya tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan mengalami tren kenaikan sejak pemerintah memberlakukan berbagai pelonggaran pada awal Agustus 2021.
"Rata - rata tingkat kunjungan pada tahun 2021 adalah sekitar 60 persen, yang mana adalah lebih tinggi dari rata - rata tingkat kunjungan pada 2020 yang hanya sekitar 50 persen saja dibandingkan dengan sebelum pandemi," tuturnya.
Namun, kata Alphonzus, tren kenaikan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan tersebut mulai melandai sejak minggu lalu.
Baca juga: Aturan PPKM Jawa-Bali Level 3, 2, dan 1 di Pusat Perbelanjaan atau Mall, hingga 24 Januari 2022
"Ini dikarenakan memang memasuki low season, juga dikarenakan kehati - hatian masyarakat terhadap penyebaran Covid-19 varian omicron yang sangat masif," papar Alphonzus.
Kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali melonjak pada Minggu (6/2/2022).
Dilihat dari data resmi pemerintah terjadi penambahan jumlah kasus Covid-19 sebanyak 36.057 kasus sehingga total menjadi 4.516.480 kasus.
Jumlah penambahan kasus tersebut meningkat dibanding hari sebelumnya yakni 33.729 kasus.
Baca juga: Aturan PPKM Jawa-Bali Level 3, 2, dan 1 pada Kegiatan Pusat Perbelanjaan atau Mall
Masih dari data yang sama terjadi penambahan pasien sembuh mencapai 10.569 kasus. Adapun total pasien sembuh secara keseluruhan sebanyak 4.183.027 orang.
Sementara, jumlah yang meninggal dunia menjadi 144.544 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 57 orang.
Dengan penambahan angka terkonfirmasi, kesembuhan dan kematian, maka terjadi penambahan kasus aktif sebanyak 25.431 kasus, sehingga total kasus aktif di Indonesia mencapai 188.899 kasus. Sementara itu jumlah spesimen yang diperiksa yakni 471.504 dengan jumlah suspek 17.422.