Pertamina dan Penyedia SPBU Lainnya Menaikkan Harga BBM, Berikut Rinciannya
Pertamina wilayah Pulau Jawa, harga Pertamax masih Rp 9.000 dan Pertalite masih Rp 7.650 per liternya.
Editor: Hendra Gunawan
BP 90: Rp 12.500
BP 92: Rp 12.990
BP 95: Rp 13.550
BP Diesel (CN 53): Rp 12.990
4. Rincian harga BBM Vivo
Revvo 90: Rp 8.900
Revvo 92: Rp 11.900
Revvo 95: Rp 12.500
Demikian daftar harga BBM terbaru setelah adanya kenaikan harga BBM pada sebagian besar SPBU di Indonesia.
Harga Minyak Dunia
Harga minyak melonjak 3% pada akhir perdagangan akhir pekan dan berada di level tertinggi baru dalam tujuh tahun. Sentimen yang menyokong minyak datang dari meningkatnya kekhawatiran invasi Ukraina oleh Rusia, yang menambah kekhawatiran atas pasokan minyak mentah global yang ketat.
Jumat (11/2), harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman April 2022 melonjak US$3,03 atau 3,3% dan ditutup di level US$ 94,44 per barel.
Sementara itu, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2022 juga naik US$3,22 atau 3,6% dan ditutup ke US$ 93,10 per barel.
Kedua harga acuan tersebut menyentuh level tertinggi sejak akhir 2014, melampaui level tertinggi yang dicapai pada hari Senin (7/2). Di mana, Brent naik 1,3% dalam sepekan dan WTI menguat 0,9% di pekan ini.
Harga kedua tolak ukur minyak ini juga membukukan kenaikan delapan minggu berturut-turut di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pasokan global karena permintaan pulih dari pandemi virus corona.
Volume perdagangan melonjak dalam satu jam terakhir perdagangan, dengan volume untuk patokan global Brent naik ke level tertinggi dalam lebih dari dua bulan.
"Pasar tidak mau ketinggalan saat memasuki akhir pekan, karena invasi yang tampaknya akan segera terjadi dan Anda tahu bahwa akan ada sanksi pembalasan yang akan mengakibatkan gangguan pada pasokan gas alam dan minyak," kata Andrew Lipow, President Lipow Oil Associates di Houston.
Katalis utama yang membuat harga minyak melonjak tajam datang setelah Rusia diketahui kembali mengumpulkan cukup banyak pasukan di dekat Ukraina. Pemerintah AS menyebut, hal itu dilakukan untuk melancarkan invasi besar. Washington pun mendesak semua warga AS yang berada di Ukraina untuk meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam.
Setali tiga uang, Inggris juga menyarankan warga negaranya untuk meninggalkan Ukraina karena Perdana Menteri Boris Johnson menekankan perlunya sekutu NATO untuk memperjelas bahwa akan ada paket sanksi ekonomi yang berat yang siap diterapkan, jika Rusia menyerang Ukraina.