Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Emiten Gas Industri SBMA Lampaui Target Penjualan Tahun 2021

Direktur Operasional SBMA Iwan Sanyoto mengatakan, net profit margin (NPM) yang berhasil dibukukan tahun lalu sebesar Rp7,8 miliar (unaudited)

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Emiten Gas Industri SBMA Lampaui Target Penjualan Tahun 2021
INDONESIAN INDUSTRY
ilustrasi gas industri 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) mencatatkan kinerja apik di tahun 2021 lalu. 

Emiten gas industri ini mencatatkan penjualan melebihi target yang ditetapkan perseroan sebesar Rp84 miliar. 

Dalam realisasinya sepanjang tahun 2021 perolehan penjualan mencapai Rp88 miliar atau naik 20 persen dibandingkan tahun 2020 lalu.

Baca juga: Ekspor Perdana Mobil ke Australia Terealisasi, Menperin: Industri Otomotif Indonesia Tembus 4 Benua

Direktur Operasional SBMA Iwan Sanyoto mengatakan, net profit margin (NPM) yang berhasil dibukukan tahun lalu sebesar Rp7,8 miliar (unaudited) atau naik 47 persen dibandingkan tahun 2020. 

Iwan meyakini tahun 2022 kinerja perusahaan akan semakin ekspansif dan mampu menghasilkan kinerja yang semakin positif. 

Tahun ini dalam RKAP (rencana kerja anggaran perusahaan) mampu mengantongi pendapatan sebesar Rp91 miliar.

Berita Rekomendasi

"Tahun ini ditargetkan kenaikan penjualan menjadi Rp91 miliar, tahun depan 2023 sebesar Rp131 miliar dan tahun 2024 sebesar Rp179 miliar," ujar Iwan dalam keterangannya, Selasa (15/2/2022).

Dijelaskannya bahwa peningkatan pendapatan tersebut ditopang oleh meningkatnya permintaan gas untuk menunjang aktivitas produksi tambang atau industri hulu minyak dan gas (migas). 

Peningkatan aktivitas tambang tersebut salah satunya dipicu oleh meningkatnya permintaan dan harga batubara yang saat ini mencapai 220 dolar AS per tahun.

Mengacu pada penjualan tahun lalu, industri/pasar yang paling banyak memesan gas pada SBMA adalah industri pertambangan sebesar 30 persen. 

Kemudian engineering procurement and construction (EPC), shipyard dan fabrikasi sebesar 19 persen. 


Selanjutnya industri migas sebesar 10 persen, sektor Petrokimia, laboratorium dan inspeksi 13 persen, sektor kesehatan dan personal 10 persen, dan lainnya 18 persen.

Seperti diketahui, SBMA memproduksi gas industri seperti gas oksigen, gas nitrogen, dan gas acetylene. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas