Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pegawai Minimarket Panik saat Disidak, Petugas Temukan Puluhan Liter Minyak Goreng di Gudang

Pegawai menginformasikan bahwa minyak goreng sudah habis. Begitu tim hendak melihat gudang minimarket, sejumlah pegawai terlihat panik.

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pegawai Minimarket Panik saat Disidak, Petugas Temukan Puluhan Liter Minyak Goreng di Gudang
Tribunlampung.co.id/Robertus Didik
DPRD Pringsewu menyidak gudang ritel dan mendapati minyak goreng tertumpuk. Sementara di galeri kosong. 

TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Pegawai minimarket di Pringsewu, Lampung panik saat Anggota DPRD dan Petugas Satpol PP mengecek gudang tempatnya bekerja, Senin (14/2/2022).

Petugas dan Anggota DPRD ingin mengecek ketersediaan minyak goreng di sejumlah minimarket.

Kedatangan Tim yang melakukan sidak tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Pringsewu Maulana M Lahudin, Ketua Komisi IV Suryo Cahyono dan Sekretaris Komisi II Anton Subagiyo.

Baca juga: Sulit Dapat Stok, Warga Serbu Minyak Goreng di Irian Supermarket Medan

Tak hanya anggota dewan yang turun dalam sidak, tetapi juga bersama sejumlah personel Pol PP Pringsewu ini mendatangi minimarket yang berada di seberang Mapolsek Pringsewu Kota.

Saat meninjau minimarket ini, tim menemukan display minyak goreng satu harga dalam kondisi kosong.

Pegawai menginformasikan bahwa minyak goreng sudah habis.

Meskipun minyak goreng diinformasikan datang setiap hari.

BERITA REKOMENDASI

Begitu tim hendak melihat gudang minimarket, sejumlah pegawai terlihat panik.

Mereka berupaya memindahkan minyak goreng dari dalam gudang, baik kemasan 1 liter maupun 2 liter.

Atas temuan itu, tim langsung mengamankan puluhan minyak goreng tersebut.

MINYAK GORENG -  Warga sedang antri saat membeli minyak goreng yang digelar Operasi Pasar Minyak Goreng di Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Kamis (10/2/2022). Minyak goreng dijual Rp 14 Ribu/liter dan pembelian dibatasi 1 liter per orang. WARTA KOTA/NUR ICHSAN
MINYAK GORENG - Warga sedang antri saat membeli minyak goreng yang digelar Operasi Pasar Minyak Goreng di Kelurahan Pondok Jagung Timur, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Kamis (10/2/2022). Minyak goreng dijual Rp 14 Ribu/liter dan pembelian dibatasi 1 liter per orang. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

Maulana M Lahudin mengungkapkan, ketika pihaknya masuk ke minimarket tersebut, stok di galeri penjualan kosong.

Saat ditanyakan ke pegawai, lanjut Maulana, disebutkan stok minyak goreng satu harga telah habis.


Akan tetapi, begitu tim akan mengecek ke gudang, ditemukan tumpukan minyak di pojok ruangan yang sedang direnovasi.

Tidak hanya itu, pihaknya juga masih mendapati minyak goreng di gudang ritel tersebut.

"Begitu kita gerebek, tadi ada pegawai yang berlarian mencoba menyembunyikan minyak goreng," ungkap Maulana.

Ia menuturkan, di minimarket tersebut pihaknya menemukan sebanyak 56 liter minyak goreng satu harga.

Terdiri dari kemasan 1 liter dan 2 liter berbagai merek.

Baca juga: Dukung Pemerintah Tiga Perusahaan Sawit Akan Salurkan Minyak Goreng Rp 9,500 Per Kg

Sementara itu, pegawai minimarket beralasan minyak goreng tersebut merupakan stok untuk penjualan ayam goreng.

Sehingga minyak goreng ini tidak masuk dalam stok penjualan.

Namun sebagai persediaan penjualan ayam goreng yang ada di ritel itu.

Anton Subagiyo menyatakan, sepengetahuannya minyak goreng satu harga itu merupakan produk subsidi yang digulirkan untuk masyarakat.

Bukan hanya untuk dirasakan oleh kelompok orang tertentu.

Namun, ketika pihaknya melihat di gudang, ada minyak gorengnya.

"Ini barang subsidi untuk rakyat, nggak boleh disimpan-simpan," kata Anton, diamini Ketua Komisi IV Suryo Cahyono.

Kondisi tersebut juga terjadi di minimarket depan Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu.

Tim sidak mendapati 24 liter minyak goreng di gudang minimarket tersebut.

Alasannya pun sama, minyak goreng ini tidak masuk stok penjualan.

Tapi sebagai persediaan penjualan ayam goreng di ritel modern tersebut.

Total minyak goreng yang ditemukan di gudang mencapai 80 liter.

Baca juga: Pengusaha Warteg Siap Naikan Harga Makanan atau Kurangi Porsi karena Harga Minyak Goreng Masih Mahal

Minimarket Bantah Menimbun

Di sisi lain, Area Manager Indomaret Pringsewu Ahmad menampik disebut telah melakukan penimbunan minyak goreng.

Menurut dia, minyak yang didapati tersebut merupakan persediaan untuk penjualan ayam goreng.

Dia menyatakan tidak benar bila minimarketnya disebut menimbun minyak goreng.

"Itu untuk persediaan satu bulan," ujarnya ketika menghubungi Tribunlampung.co.id, Senin petang.

Polisi Bentuk Tim Khusus

Buntut ditemukannya penimbunan minyak goreng oleh DPRD dan Sat Pol PP Pringsewu, Kepolisian Resort (Polres) Pringsewu membentuk tim pengawasan minyak goreng satu harga.

Kapolres Pringsewu AKBP Rio Cahyowidi menyatakan tidak akan segan menindak tegas para pihak yang bermain dengan kebijakan minyak goreng satu harga dan mengambil keuntungan pribadi.

Menurutnya, para penimbun yang menjual kembali minyak goreng dengan harga tinggi pun dipastikan bakal ditindak.

"Tentunya para pelaku usaha atau pihak tertentu yang terbukti melakukan upaya aksi borong dan penimbunan minyak goreng, akan kami proses sesuai ketentuan,” tegasnya.

Rio mengatakan pihaknya telah membentuk tim pengawas.

Tim tersebut akan memantau peredaran dan ketersediaan minyak goreng di Pringsewu.

Sehingga tidak menyalahi kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah.

Menurut Rio, oknum yang menjadi penimbun minyak goreng atau bahan pangan lainnya akan ditindak dengan tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.

Ketentuan itu, menurut dia, sesuai pasal 107 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
Ancaman hukumannya lima tahun atau denda Rp 50 miliar.

Rio mengimbau supaya masyarakat tidak melakukan panic buying atau melakukan pembelian secara berlebihan.

Ia berpesan supaya masyarakat menginformasikan kepada petugas polisi jika mengetahui adanya penyelewengan.

Baca juga: Minyak Goreng Langka Akibat Ditimbun? Aprindo Sebut Tak Masuk Akal hingga Produsen Mengaku Bingung

DPRD Panggil Manajemen Minimarket

DPRD Pringsewu akhirnya memanggil pihak manajemen minimarket yang didapati melakukan penimbunan minyak goreng.

Ketua Komisi II DPRD Pringsewu Maulana M Lahudin mengatakan, pemanggilan itu dilaksanakan, Rabu, 16 Februari 2022.

"Agendanya rapat kerja dengar pendapat terkait minyak goreng," ujar Maulana, Selasa, 15 Februari 2022.

Tidak hanya pihak manajemen mini market, pihaknya juga mengundang organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Pemerintah Kabupaten Pringsewu.

Diantaranya, Dinas Perizinan, Dinas Koperindag, dan Sat Pol PP.

Sebelumnya diberitakan, DPRD Pringsewu bersama Sat Pol PP Pringsewu mendatangi ritel yang diduga melakukan penimbunan minyak goreng.

Tim sidak DPRD Pringsewu dipimpin oleh Ketua Komisi II DPRD Pringsewu Maulana M Lahudin didampingi Ketua Komisi IV DPRD Pringsewu Suryo Cahyono dan Sekretaris Komisi II Anton Subagiyo.

Tim bersama sejumlah personil Pol PP Pringsewu ini mendatangi ritel yang berada di tugu bambu Pringsewu.

Baca juga: Bamsoet: Kelangkaan Minyak Goreng dan Kedelai Jangan Berlarut-larut

Tepatnya berada di seberang Mapolsek Pringsewu Kota.

Saat monitoring ke toko Indomaret ini, tim mendapati galeri penjualan minyak goreng satu harga kosong.

Sementara pegawai menginformasikan bila minyak goreng sudah habis.

Meskipun minyak goreng diinformasikan datang setiap hari.

Akan tetapi, begitu tim hendak melihat ke gudang ritel modern ini.

Sejumlah pegawai berupaya memindahkan minyak goreng.

Baik itu kemasan dua liter maupun satu liter. Atas temuan itu, tim langsung mengamankan minyak goreng itu.

Ketua Komisi II DPRD Pringsewu Maulana M Lahudin mengungkapkan, bahwa ketika pihaknya masuk ke ritel tersebut stok di galeri penjualan kosong.

Setelah ditanyakan ke pegawai, lanjut Maulana, minyak goreng satu harga telah habis.

Akan tetapi begitu tim akan mengecek ke gudang menemukan tumpukan minyak dipojok ruangan yang sedang direnovasi.

Tidak hanya itu, pihaknya juga masih mendapati minyak goreng di gudang ritel tersebut.

"Begitu kita grebek, tadi ada pegawai yang berlarian mencoba menyembunyikan minyak goreng," ungkap Maulana, Senin.

Ia menuturkan, pada minimarket di depan tugu bambu tersebut pihaknya menemukan sebanyak 56 liter minyak goreng satu harga.

Terdiri dari kemasan satu liter dan kemasan dua liter. Serta berasal dari berbagai merek.

Sementara itu, pegawai dari ritel modern ini beralasan bila minyak goreng tersebut merupakan stok untuk penjualan fried chicken.

Sehingga minyak goreng ini tidak masuk dalam stok penjualan.

Namun sebagai persediaan penjualan ayam goreng yang ada di ritel itu.

Sekretaris Komisi II DPRD Pringsewu Anton Subagiyo menyatakan, sepengetahuannya minyak goreng satu harga itu merupakan subsidi yang digulirkan untuk masyarakat.

DPRD Pringsewu menyidak gudang ritel dan mendapati minyak goreng tertumpuk. Sementara di galeri kosong.
DPRD Pringsewu menyidak gudang ritel dan mendapati minyak goreng tertumpuk. Sementara di galeri kosong. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik)

Bukan hanya untuk dirasakan oleh kelompok orang tertentu saja.

Tapi masyarakat yang datang ke ritel dikatakan sudah habis.

Namun, ketika pihaknya melihat di gudang, ada minyak gorengnya.

"Ini barang subsidi untuk rakyat nggak boleh disimpan-simpan," kata Anton diaminj Ketua Komisi IV Suryo Cahyono.

Kondisi tersebut juga terjadi di salah satu ritel depan Rumah Sakit Mitra Husada (RSMH) Pringsewu.

Tim sidak mendapati 24 liter minyak goreng di gudang ritel tersebut.

Alasannya pun sama, minyak goreng ini disampaikan tidak masuk stok penjualan.

Tapi sebagai persediaan penjualan ayam goreng di ritel modern tersebut.

Sehingga total minyak goreng ditemukan tersimpan di gudang ritel ada 80-an liter. (TribunLampung/Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas