Sepekan Stok Kosong, Petugas Temukan 1,1 Juta Kg Minyak Goreng Menumpuk di Sebuah Gudang
ebanyak 1,1 juta kg minyak goreng ditemukan di dalam sebuah gudang di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara pada Jumat (18/2/2022).
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, DELI SERDANG - Sebanyak 1,1 juta kg minyak goreng ditemukan di dalam sebuah gudang di Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara pada Jumat (18/2/2022).
Kronologi penemuan 1,1 juta kg minyak goreng itu bermula dari kegiatan sidak yang dilakukan oleh Satgas Pangan Provinsi Sumatera Utara bersama Polda setempat.
Sidak tersebut dilakukan setelah dalam satu pekan terakhir terjadi kelangkaan minyak goreng di pasaran, terutama di wilayah Sumatera Utara.
Baca juga: Cek Ketersediaan Minyak Goreng, Ombudsman Sumut Sidak Transmart dan Carrefour
Adapun sebanyak 1,1 juta kg minyak goreng yang ditemukan itu, merupakan minyak yang siap edar.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi Sumatera Utara, Naslindo Sirait, mengatakan selama sepekan terakhir, minyak goreng di pasar maupun swalayan kerap kosong.
"Sudah satu minggu lebih kita telusuri memang kosong minyak goreng ini baik di pasar-pasar dan swalayan. Makanya kita coba telusuri lebih dalam terkait hal ini," ungkap Naslindo, Jumat, dikutip dari TribunMedan.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, menerangkan ada tiga gudang yang dilakukan pengecekan.
Tiga gudang tersebut yakni milik PT Indomarco Prismatama, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, dan PT Salim Ivomas Pramata (SIMP) Tbk.
Dari tiga gudang tersebut, ditemukan banyak minyak goreng yang siap edar.
Di gudang PT Indomarco Prismatama ditemukan minyak goreng kemasan 1 liter dengan merek Parveen sebanyak 1.184 kotak atau 23.680 Pcs.
Kemudian, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk ditemukan minyak goreng kemasan 1 liter dengan merek Parveen sebanyak 1.121 Karton atau 22.420 Pcs.
Sedangkan, di PT Salim Ivomas Pratama Tbk ditemukan minyak goreng kemasan merek Bimoli sebanyak 25.361 kotak.
"Dari pengecekan itu kita menemukan salah satu gudang menyimpan minyak goreng dalam jumlah besar. Saat ini temuan tersebut sedang kami dalami," ucap Hadi.
Informasi yang dihimpun TribunMedan, berbagai merek minyak goreng kemasan diproduksi oleh pabrik ini.
Mulai dari merk Bimoli, Delima dan juga Amanda.
Selain minyak goreng, pabrik tersebut juga memproduksi margarin di lokasi.
Seorang pekerja yang tak ingin disebut namanya mengatakan, pabrik tersebut sudah dua kali didatangi oleh kepolisian dan Satgas Pangan.
Pada Kamis (17/2/2022) sore, petugas datang ke pabrik, kemudian pada Jumat pagi mendatangi lagi.
Baca juga: Presiden Jokowi Diminta Terjun Langsung Atasi Kelangkaan hingga Upaya Penimbunan Minyak Goreng
"Pertama kali Kamis sore datang timnya baru Jumat pagi datang lagi. Tumpukan minyak gorengnya itu memang ada ditemukan area gudang barang. Kalau Jumlahnya berapa nggak tau tapi memang banyak," ucap pekerja tersebut.
Atas temuan ini, polisi akan meminta klarifikasi kepada distributor atau pabrik minyak goreng yang disidak pada Senin pekan depan.
Jika minyak tersebut sengaja ditimbun, maka perusahaan terkait akan diberikan sanksi tegas.
Apalagi saat ini minyak goreng menjadi perhatian pemerintah.
Terlebih, pemerintah juga menyoroti kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di pasaran.
Penjelasan SIMP
Sementara itu, terkait temuan itu pihak PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) memberikan penjelasan.
Pihaknya menyebut, minyak tersebut akan diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan terkait produksi mie instan.
Baca juga: Beberapa Minimarket di Palembang Sumsel Kehabisan Stok Minyak Goreng
Sehubungan dengan pemberitaan di media massa mengenai minyak goreng di Deli Serdang, dengan ini kami, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (“SIMP”) sebagai anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Indofood’) memandang perlu untuk memberikan penjelasan sebagai berikut:
1). Pabrik minyak goreng kami memprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng pabrik mi instan Grup perusahaan kami yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk di Deli Serdang.
Hal ini demi memastikan kebutuhan pangan tersedia suplainya dengan baik.
2). Dalam pemberitaan menyebutkan 1,1 juta kg minyak goreng hasil temuan dari tim Satgas di Gudang Pabrik Deli Serdang, adalah setara dengan 80 ribu karton untuk 2-3 hari pengiriman.
Semua stock yang tersedia, merupakan pesanan dan siap untuk distribusikan ke para pelanggan kami untuk beberapa hari ke depan.
3). Hasil produksi minyak goreng kami di Pabrik Lubuk Pakam Deli Serdang terutama digunakan untuk kebutuhan pabrik mi instan Indofood di wilayah Sumatera sebesar 2.500 ton/bulan.
Selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, kelebihannya kami proses menjadi minyak goreng bermerek dalam berbagai ukuran terutama kemasan 1 liter dan 2 liter sebanyak 550 ribu karton/bulan yang rutin didistribusikan kepada distributor dan pasar modern kami yang berada di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan dan Jambi.
Baca juga: Penjelasan SIMP Terkait Temuan Minyak Goreng 1 Juta Kg di Gudang Deli Serdang
4). SIMP sebagai Perusahaan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia senantiasa mematuhi semua peraturan dan ketentuan yang berlaku di Indonesia. Dalam hal ini terkait dengan peraturan Kementerian Perdagangan.
Jaga Pasokan Minyak Goreng, Mendag Minta Jajarannya Siaga 24 Jam
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menginstruksikan seluruh timnya terus melakukan pengawasan dan pemantauan lapangan terkait ketersediaan minyak goreng.
"Saya telah memerintahkan Tim Kemendag untuk terus melanjutkan pengawasan dan pemantauan lapangan selama 24 jam di seluruh provinsi agar tidak ada lagi kendala, hambatan distribusi minyak goreng yang ditemui di lapangan, dan pasokan minyak goreng dengan harga terjangkau dapat tersedia untuk masyarakat," kata Lutfi dalam keterangannya, Sabtu (19/2/2022).
Saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah wilayah, seperti di Surabaya, Lutfi menemukan beberapa kendala distribusi di lapangan yang menyebabkan harga minyak goreng di Kota Pahlawan tersebut masih tinggi.
"Kemarin, saya sudah ke Makassar. Di sana barangnya ada dan harganya terjangkau. Mestinya, di Surabaya harganya juga terjangkau, karena ini hub daripada pengolahan dan distribusi minyak goreng," paparnya.
Ketika sidak di Pasar Tambak Rejo, Lufti berdiskusi dengan pedagang soal perkembangan sejumlah kebutuhan pokok, terutama minyak goreng, di mana harga minyak goreng curah di Surabaya justru lebih mahal daripada di Makassar.
Selain harganya mahal, barangnya pun susah, padahal dalam data Kementerian Perdagangan pasokan minyak goreng yang telah terealisasi di Jawa Timur per 18 Februari 2022 sebesar 14 juta liter.
Data Kementerian Perdagangan juga mencatat, sebanyak 73 juta liter minyak goreng telah digelontorkan selama 4 hari terakhir untuk kebutuhan nasional.
"Saya sudah memerintahkan untuk menyetok truk minyak goreng curah seharga Rp 10.500 per liter untuk pedagang di pasar ini. Supaya harga yang dijual ke masyarakat tidak lebih dari Rp 11.500 per liter," kata Lutfi.
Adanya temuan tersebut, membuat Lutfi beserta tim Kemendag langsung sidak ke gudang distribusi, distributor, dan pengecer, dengan tujuan agar seluruh minyak goreng di gudang digelontorkan ke pasar.
(Tribunnews.com/Tio) (TribunMedan.com/Rechtin Hani Ritonga/Indra Gunawan)