Dugaan Mafia Visa di Bali, Menparekraf: Kami Akan Tegas, Usut Sampai Tuntas
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan pihaknya akan mengusut tuntas dugaan mafia visa
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan pihaknya akan mengusut tuntas dugaan mafia visa di Pulau Dewata, Bali.
Disebutkan bahwa diduga terdapat oknum yang menawarkan visa cepat jadi dengan tarif Rp 5,5 juta.
Sandiaga menyatakan adanya mafia tersebut, mencoreng pariwisata Indonesia.
"Kami akan tegas mengusut tuntas dan kami akan memberikan sanksi yang berat bagi para pelanggar atau pelaku mafia karantina dan mafia visa," ujar Sandiaga saat Weekly Press Briefing Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Tokoparts Ekspansi Bisnis ke Jawa Timur dan Bali
Sandiaga menerangkan, pihak kepolisian melalui Bareskrim Polri telah membentuk tim khusus untuk penyelidikan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta agar citra pariwisata di Indonesia harus dijaga nama baiknya.
"Kami sangat menyayangkan, sangat prihatin bahwa di saat yang sulit ini ada yang mengambil kesempatan dalam kesempitan," imbuh Sandiaga.
Padahal, ucap Sandiaga, Bali sudah mulai diminati oleh wisatawan mancanegara. Apalagi setelah gerbang Bandara Ngurah Rai telah dibuka untuk kedatangan internasional. Para wisatawan mancanegara, disebut tergiur oleh agen tidak bertanggungjawab.
Baca juga: Singapore Airlines Mendarat di Bandara Ngura Rai Rabu Ini, Bawa 100 Penumpang Turis Asing
"Mereka tergiur dari para agen yang tidak bertanggung jawab sehingga mencoreng pariwisata Indonesia di mata dunia," tutur Sandiaga.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyatakan, ada pihak menawarkan visa bagi wisatawan mancanegara ke Bali lewat jalur 'cepat'. Mafia ini menawarkan visa cepat jadi dengan harga Rp 5,5 j