Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

3 Hari Stop Produksi karena Kedelai Mahal, Mulai Besok Perajin Sebut Tahu Tempe Kembali Ada di Pasar

perajin tahu tempe tidak memiliki banyak tuntutan atau permintaan ke pemerintah terkait mahalnya harga kedelai.

Editor: Sanusi
zoom-in 3 Hari Stop Produksi karena Kedelai Mahal, Mulai Besok Perajin Sebut Tahu Tempe Kembali Ada di Pasar
Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN
Pekerja membersihkan peralatan produksi pada hari pertama mogok produksi dan jualan tahu dan tempe di kawasan Sentra Pengrajin Tahu dan Tempe Cibuntu, Jalan Aki Padma, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/2/2022). Libur produksi dan jualan yang dilakukan para pengrajin yang tergabung dalam Paguyuban Tahu - Tempe Jawa Barat terhitung dari 21 hingga 23 Februari 2022 tersebut sebagai dampak dari kenaikan harga bahan baku kedelai yang sudah menembus harga Rp 11.200 - Rp 11.500 per kg. Aksi ini juga sekaligus sebagai pemberitahuan kepada konsumen naiknya harga tahu dan tempe sebesar 10 hingga 15 persen. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah tiga hari melakukan mogok produksi sebagai bentuk protesnya mahalnya harga kedelai, mulai besok Kamis (24/2/2022) perajin tahu tempe yang tergabung dalam Payuban Dadi Rukun akan kembali memulai produksi.

"Iya bisa dipastikan mulai besok tahu tempe sudah ada di semua pasar," ujar Ketua Umum Paguyuban Dadi Rukun Rasjani kepada Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Baca juga: Ikuti Jejak Perajin Tahu dan Tempe, Penjual Daging Sapi Juga Berencana Mogok Jualan, Ini Alasannya

Menurut dia, selama 3 hari ini para perajin tahu tempe benar-benar berhenti berproduksi.

Selain itu, Rasjani juga mengatakan, pihaknya tidak memiliki banyak tuntutan atau permintaan ke pemerintah terkait mahalnya harga kedelai.

Para perajin hanya meminta ke pemerintah agar mau turun tangan untuk mengendalikan harga kacang kedelai impor.

Mereka juga mendesak importir dan distributor kedelai impor tak seenaknya menaikkan harga.

"Pemerintah tak bisa lagi tutup mata dengan nasib kami, hanya itu permintaan kami," kata dia, dilansir dari Kompas.com dalam artikel Mogok Produksi 3 Hari, Perajin Pastikan Tahu Tempe Kembali Ada di Pasar Esok Hari.

Berita Rekomendasi

Berdasarkan data yang dilaporkan Kementerian Perdagangan, harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022, mencapai 15,77 dollar AS per bushel atau berkisar di Rp 11.240 per kilogram.

Perajin Tahu Tempe Desak Importir dan Distributor Kedelai Tidak Seenaknya Menaikkan Harga

Kenaikan harga kedelai global membuat perajin tahu dan tempe menghentikan produksi selama tiga hari 21-23 Februari 2022.

Harga kacang kedelai impor dari yang semula dibanderol sekitar Rp 8.000 per kilogram kini mencapai Rp 11.240 per kilogram.

Baca juga: Harga Kacang Kedelai Mahal, Penjual Tahu Sumedang di Aceh Besar Mengeluh Begini

Kondisi ini membuat para perajin tahu dan tempe menjerit karena sudah tak mampu lagi bertahan dan terancam gulung tikar.

Para perajin tahu tempe yang tergabung dalam Paguyuban Dadi Rukun mogok produksi selama tiga hari.

“Mogok produksi kami lakukan karena para perajin tahu dan tempe sudah tidak bisa jualan karena harga bahan baku naik tajam,” ujar Ketua Umum Paguyuban Dadi Rukun Rasjani saat dihubungi, Senin (21/2/2022).

Pekerja membersihkan peralatan produksi pada hari pertama mogok produksi dan jualan tahu dan tempe di kawasan Sentra Pengrajin Tahu dan Tempe Cibuntu, Jalan Aki Padma, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/2/2022). Libur produksi dan jualan yang dilakukan para pengrajin yang tergabung dalam Paguyuban Tahu - Tempe Jawa Barat terhitung dari 21 hingga 23 Februari 2022 tersebut sebagai dampak dari kenaikan harga bahan baku kedelai yang sudah menembus harga Rp 11.200 - Rp 11.500 per kg. Aksi ini juga sekaligus sebagai pemberitahuan kepada konsumen naiknya harga tahu dan tempe sebesar 10 hingga 15 persen. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Pekerja membersihkan peralatan produksi pada hari pertama mogok produksi dan jualan tahu dan tempe di kawasan Sentra Pengrajin Tahu dan Tempe Cibuntu, Jalan Aki Padma, Kelurahan Babakan, Kecamatan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (21/2/2022). Libur produksi dan jualan yang dilakukan para pengrajin yang tergabung dalam Paguyuban Tahu - Tempe Jawa Barat terhitung dari 21 hingga 23 Februari 2022 tersebut sebagai dampak dari kenaikan harga bahan baku kedelai yang sudah menembus harga Rp 11.200 - Rp 11.500 per kg. Aksi ini juga sekaligus sebagai pemberitahuan kepada konsumen naiknya harga tahu dan tempe sebesar 10 hingga 15 persen. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (Tribun Jabar/GANI KURNIAWAN)

Kenaikan harga kacang kedelai impor ini semakin menambah tekanan ekonomi bagi para perajin tempe dan tahu yang selama ini sudah kesulitan karena pandemi.

Sayangnya, alih-alih memberi subsidi guna membantu para pelaku ekonomi kecil ini, pemerintah justru terkesan membiarkan harga kacang kedelai naik tajam.

Rasjani meminta pemerintah turun tangan untuk mengendalikan harga kacang kedelai impor. Pemerintah tidak bisa lagi tutup mata dengan nasib mereka.

"Kami juga mendesak importir dan distributor kedelai impor agar tidak seenaknya menaikkan harga," tukasnya.

Sementara Sedulur Perajin Tahu Indonesia (SPTI) Koordinasi Wilayah Kota Bekasi Sugeng menyampaikan aksi mogok produksi dilakukan karena naiknya harga kacang kedelai di pasaran. "Sampai hari Rabu 23 Februari 2022 kami mogok produksi. Istirahat dulu dari pada modal habis," tuturnya.

Ia menjelaskan aksi mogok ini terpaksa dilakukan karena harga bahan baku tidak terjangkau terlebih di kondisi pandemi Covid-19.

Aksi mogok ini, kata Sugen, diikuti oleh perajin tahu tempe se Indonesia.

"Kami berharap pemerintah lebih mengerti lebih mengerti mengenai kenaikan bahan. Seenggaknya memberi perhatian ke kami UKM agar lebih baik. Kacang kedelai naik hampir setiap hari," tukasnya.

Gangguan Suplai

Kementerian Perdagangan menyampaikan harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dollar AS per bushel atau berkisar di Rp 11.240 per kilogram.

Dirjen Perdagangan Dalam negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan membeberkan kenaikan harga kedelai disebabkan terjadinya gangguan suplai kedelai dunia.

Di Brasil misalnya, terjadi penurunan produksi kedelai yang diprediksi pada Januari akan mencapai 140 juta ton, menurun jadi 125 juta ton per 10 Februari 2022.

Baca juga: Cerita Perajin Tahu dan Tempe di Bengkulu Setelah Harga Kedelai Naik: Kadang Produksi, Kadang Tidak

Kemudian, faktor lainnya karena adanya inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen yang berdampak pada harga input produksinya.

"Terjadi shortage tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan dan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mengakibatkan petani kedelai di AS menaikkan harga," beber Oke.

Oke menerangkan kondisi ini membuat harga tempe dan tahu akan mengalami kenaikan di tingkat masyarakat.

"Diperkirakan naik sampai Juli. Kalau Rp 12.000 tidak terlampaui ya. Sekarang ini harga kedelai masih Rp 11.500. Jadi harga tempe Rp 10.300 per kilogram dan tahu Rp 650 per potong," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas