70 Persen Provinsi di Indonesia Menggunakan Mbizmarket untuk Pengadaan Barang dan Jasa
Total 70 persen provinsi di Indonesia telah menggunakan Mbizmarket untuk pengadaan barang dan jasa.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Marketplace business-to-business (B2B), untuk pengadaan barang dan jasa milik PT Brilliant Ecommerce Berjaya (BEB), yakni Mbizmarket terus menuai hasil memuaskan dalam memperlebar bisnisnya.
Hingga akhir 2021, ada sebanyak 25 pemerintah provinsi telah memanfaatkan e-commerce ini. Total 70 persen provinsi di Indonesia telah menggunakan Mbizmarket untuk pengadaan barang dan jasa.
Tak hanya itu, selama 2021 ekosistem penjual dan pembeli, jumlah transaksi dan jumlah produk di platform Mbizmarket juga mencatat pertumbuhan secara organik yang signifikan, berkisar antara 500 - 2.000 persen, dibandingkan dengan pencapaian sepanjang tahun 2020.
Baca juga: Pemprov Gorontalo Kolaborasi dengan Mbizmarket Dukung UMKM Go Digital Lewat Program Potali
CEO Mbizmarket Rizal Paramarta, mengatakan pihaknya akan terus agresif dengan menargetkan lebih banyak menggandeng pemerintah daerah maupun provinsi.
"Kami menargetkan penerapan Mbizmarket di sejumlah Kementerian Pusat dan 34 Pemerintah Provinsi di Indonesia pada akhir 2022. Kami telah menyiapkan berbagai program untuk mendukung UMKM, seperti bimbingan teknis dan pelatihan bagi pelaku usaha UMKM di daerah, sehingga UMKM bisa memasarkan produk-produk lokal melalui Mbizmarket," tutur Rizal, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Dorong Pembelanjaan Pemerintah Lewat UMKM, Mbizmarket dan Pemprov Sumatra Barat Luncurkan Kadai Rami
Selain itu, BEB yang bekerjasama dengan Investree, menghadirkan fitur pengajuan pinjaman modal yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha UMKM yang telah bergabung di ekosistem Mbizmarket.
Pelaku usaha UMKM diharapkan dapat mengembangkan dan memperlancar usahanya dengan pinjaman dana yang diperoleh dengan bergabung di Mbizmarket.
"Hal ini merupakan komitmen kami untuk turut mendukung upaya pemerintah dalam mengoptimalkan pengadaan produk lokal melalui pemberdayaan UMKM yang dapat mengakses pendanaan berbasis teknologi," terang Rizal.
Pemprov Bali yang telah menjadi mitra Mbizmarket sejak Juli 2020 lalu mengungkap dengan mengadopsi tahapan belanja pemerintah melalui Mbizmarket dapat mempercepat proses transformasi dari transaksi secara konvensional menjadi transaksi digital.
"Penggunaan platform Mbizmarket hingga Desember 2021 telah menayangkan 1.188 pelaku usaha didalamnya, termasuk 580 UMK di Provinsi Bali. Transaksinya mencapai 1.142, dengan nilai sebesar Rp 36,3 milliar. Diharapkan dengan kemudahan transaksi, serta didukung dengan pelatihan kepada pelaku usaha dan UMK, modernisasi belanja pemerintah melalui Mbizmarket akan membantu pemulihan ekonomi Provinsi Bali," jelas Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Adiarsa MH.
Baca juga: Kedepankan Transparansi Pengadaan Barang dan Jasa, Kabupaten Tabalong Gandeng Marketplace Mbizmarket
Sebagai informasi, Mbizmarket telah resmi terdaftar di Bela Pengadaan yang merupakan bagian kanal dari Toko Daring yang dikelola oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak November 2020.
Sebagai mitra Toko Daring, Mbizmarket berkontribusi paling tinggi di antara belasan mitra Bela Pengadaan lainnya, dengan berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 43,4 milliar pada tahun 2021.
"Pencapaian tersebut menjadikan Mbizmarket sebagai platform dengan kontribusi terbesar pada pengadaan Pemerintah Daerah yang dilakukan melalui program Bela Pengadaan," ungkap Rizal.