Beban Bunga Turun, BTPN Bukukan Laba Bersih Rp 2,66 Triliun di 2021
BTPN berhasil mencatatkan kinerja yang menggembirakan sepanjang tahun 2021 dengan membukukan laba bersih Rp 2,66 triliun.
Editor: Choirul Arifin
"Hal ini tercermin dari rasio gross NPL yang berada di level 1,68%, masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 3,19% pada akhir November 2021," ungkap Ongki.
Dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 9% yoy dari Rp 100,79 triliun pada akhir Desember 2020 menjadi Rp 109,38 triliun pada akhir Desember 2021 ditopang oleh kenaikan jumlah CASA sebesar 37 persen yoy dari Rp 27,69 triliun menjadi Rp 37,88 triliun.
Rasio CASA meningkat dari 27,5 persen menjadi 34,6 persen, sementara time deposit turun 2 persen yoy menjadi Rp 71,5 triliun.
Ongki menyatakan pihaknya mengupayakan penghimpun dana pihak ketiga sejalan dengan upaya menekan biaya dana seiring dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Perusahaan juga berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan dalam tingkat yang sehat melebihi ketentuan minimum sepanjang 2021, di tengah tantangan perlambatan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 yang berlanjut.
Liquidity coverage ratio (LCR) BTPN mencapai 187,3 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 126,6 persen pada posisi 31 Desember 2021.
Sementara, aset naik 5% yoy dari Rp 183,17 triliun menjadi Rp 191,92 triliun, dengan rasio kecukupan modal (CAR) di level 26,2%.
“Seiring pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh berbagai pihak, sebagai sebuah institusi perbankan kami turut mengambil bagian melalui berbagai insentif dan program untuk membantu nasabah," ujar Ongki.
Laporan Reporter: Ferrika Sari | Sumber: Kontan