Pedagang Daging Sapi di Pasar Kramat Mogok Berjualan, Omzet Menurun hingga Tagih Janji Jokowi
Mereka mendesak pemerintah lekas mengambil langkah untuk menurunkan harga daging sapi agar kembali normal di kisaran Rp 110 ribu per kilogram
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur memulai aksi mogok berjualan, Senin (28/2/2022).
Para pedagang dan pengelola rumah pemotongan hewan melakukan mogok untuk memprotes mahalnya harga daging sapi lokal yang kini berkisar Rp 130 ribu per kilogram.
Mereka mendesak pemerintah lekas mengambil langkah untuk menurunkan harga daging sapi agar kembali normal di kisaran Rp 110 ribu per kilogram sehingga tidak menyulitkan warga.
Baca juga: Mulai Besok Pedagang Daging Sapi Mogok Berjualan, Kementan Tegaskan Stok Aman hingga Lebaran
"Kita dagang saja tetap enggak ada yang beli, sepi. Omzet penjualan ya sekarang menurun setengahnya. Banyak pembeli mengeluh dengan harga sekarang, enggak sanggup beli," ujar Ape (48), seorang pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati.
Pantauan di los pedagang daging sapi Pasar Kramat Jati lapak penjual tampak sepi ditinggal pemilik yang ikut melakukan aksi mogok mulai hari ini hingga Jumat (4/3/2022) mendatang.
Pisau daging dan kayu alas potong yang digunakan pedagang daging sapi untuk berjualan dibiarkan tergeletak begitu saja di kios, sementara jumlah pembeli terpantau hanya sedikit.
Tagih Janji Jokowi
Pedagang daging sapi di Pasar Kopro, Tanjung Duren, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat mogok berjualan mulai hari ini Senin (28/2/2022).
Mereka memasang spanduk dari kertas cokelat dengan tulisan 'Pasar Kopro, daging sapi koperatif tutup, dari 28 Februari- 4 Maret 2022, menunggu janji Presiden harga daging sapi dibawah Rp 100.000'.
Suasana sepi, para pedagang ada yang tidur di lapak karena ogah berjualan lantaran modal harga daging melonjak tinggi.
Pedagang daging sapi berbama Ombi (30) menjelaskan, aksi mogok berniaga ini sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.
"Harganya terlalu tinggi, apalagi sebentar lagi mendekati bulan puasa dan lebaran, konsumennya pada gak ada," katanya.
Baca juga: Pedagang Daging Sapi di Bekasi Akan Mogok Jualan Selama Lima Hari
Aksi mogok ini juga sebagai bentuk solidaritas sesama pedagang daging sapi di seluruh Pasar DKI Jakarta.
Ombi mengaku mendapat surat dari Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) agar berhenti jualan sementara waktu.