Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pedagang Pasar: Kalau Tidak Mampu Kendalikan Harga Pangan, Mundur Aja dari Menteri Perdagangan

Inkopas menyayangkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang tidak mampu mengatasi kenaikan harga pangan di pasar tradisional.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Pedagang Pasar: Kalau Tidak Mampu Kendalikan Harga Pangan, Mundur Aja dari Menteri Perdagangan
AFP/JUNI KRISWANTO
Warga mengantre untuk membeli minyak goreng yang disediakan oleh pemerintah setempat dalam operasi pasar di Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/2/2022). Kegiatan operasi pasar itu dilakukan dalam upaya menstabilkan harga karena kelangkaan minyak goreng di pasaran. AFP/JUNI KRISWANTO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkopas) menyayangkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang tidak mampu mengatasi kenaikan harga pangan di pasar tradisional.

Sekretaris Jenderal Inkopas Ngadiran mengatakan, persoalan harga minyak goreng yang sudah naik sejak September 2021 sampai saat ini belum juga bisa di atasi pemerintah, di tambah munculnya kenaikan harga daging sapi dan gula pasir.

Baca juga: Anggota Komisi VI: Polisi Jangan Ragu Tindak Tegas Penimbun Minyak Goreng

"Kalau tidak mampu mundur saja, mana janjinya banjiri minyak goreng di pasar tradisional. Gerimis aja belum ini, mana janjinya? Kalau begini rakyat yang jadi korban," kata Ngadiran saat dihubungi, Rabu (2/3/2022).

Menurut Ngadiran, sejumlah inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Menteri Perdagangan di pasar, hanya untuk pencitraan dirinya saja karena nyatanya setelah sidak minyak goreng tetap langka dan di luar harga eceren tertinggi (HET).

Baca juga: Gubernur Khofifah Panggil Jiwa Nasonalisme Pengusaha Minyak Goreng: Jangan Ada yang Nahan Pasokan

"Contohnya, waktu Mendag ke Pasar Kramat Jati pagi hari, malamnya datang itu 1.000 karton dan paginya datang satu tangki minyak goreng 20 ton. Tapi setelah itu, sampai sekarang tidak datang lagi, ini kenyataan di lapangan," kata Ngadiran.

Ia menyebut, minyak goreng di pasar tradisional saat ini dijual di atas HET, karena pedagang membelinya di agen sudah Rp 15 ribu sampai Rp 16 ribu per liter untuk kemasan.

Berita Rekomendasi

"Mereka sudah beli di atas Rp 15 ribu, masa mau jual sesuai HET Rp 14 ribu. Rugi dong, mereka jual ya ambil untung Rp 1.000 atau Rp 1.500, mau ditangkepin pedagang jual di atas HET? Penjara bisa penuh nanti," tuturnya.

Mendag Klaim Harga Minyak Goreng Normal saat Ramadan, Komisi DPR: Jangan Janji Terus

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan harga minyak goreng akan normal saat Bulan Ramadan.

Menanggapi pernyataan tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam meminta kepada Mendag Lutfi untuk tidak banyak mengumbar janji.

Menurut Mufti, rakyat lebih membutuhkan pasokan barang lancar dengan harga terjangkau daripada  janji-janji yang selama ini dilontarkan Mendag Lutfi.

“Saya kira yang paling penting itu jangan janji terus, karena kasihan masyarakat."

Pekerja saat mengecek jerigen berisi minyak goreng curah di agen minyak goreng curah Pasar Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Pantauan Tribunnews.com dilapangan terlihat kesibukan para pekerja saat mengisi minyak goreng curah kedalam jerigen dan ada pula yang menurunkan beberapa jerigen berisi minyak goreng untuk dapat didistribusikan kepada warga yang sedang mencari minyak goreng ditengah kelangkaan di beberapa pasar tradisional. Tribunnews/Jeprima
Pekerja saat mengecek jerigen berisi minyak goreng curah di agen minyak goreng curah Pasar Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (24/2/2022). Pantauan Tribunnews.com dilapangan terlihat kesibukan para pekerja saat mengisi minyak goreng curah kedalam jerigen dan ada pula yang menurunkan beberapa jerigen berisi minyak goreng untuk dapat didistribusikan kepada warga yang sedang mencari minyak goreng ditengah kelangkaan di beberapa pasar tradisional. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

"Kemarin itu janjinya minyak goreng di harga tertentu, ternyata sampai hari ini tetap mahal dan barangnya langka," ujar Mufti dikutip dari laman resmi DPR RI, Rabu (2/3/2022).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas