Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rusia Ancam Putus Pipa Nord Stream, Harga Minyak Dikhawatirkan Bisa Mencapai 300 Dolar/Barel

Bukan hanya Rusia dan negara yang dikenai sanksi yang bakalan terkena pukulannya, bahkah seluruh negara di dunia pun bakalan terkena implikasinya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rusia Ancam Putus Pipa Nord Stream, Harga Minyak Dikhawatirkan Bisa Mencapai 300 Dolar/Barel
AFP/WOJTEK RADWANSKI
Pengungsi dari Ukraina berbaris untuk masuk ke Polandia melalui penyeberangan perbatasan di Medyka, di Polandia timur pada 28 Februari 2022. - Secara keseluruhan, lebih dari setengah juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak penguasa era Soviet Moskow melancarkan invasi skala penuh pada 24 Februari, dengan lebih dari setengahnya melarikan diri ke negara tetangga Uni Eropa dan anggota NATO Polandia, PBB mengatakan pada 28 Februari 2022. (Photo by Wojtek RADWANSKI / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM -- Embargo dan sanksi negara-negara barat terhadap Rusia diperkirakan bakalan menyebabkan imbas yang semakin liar.

Bukan hanya Rusia dan negara yang dikenai sanksi yang bakalan terkena pukulannya, bahkah seluruh negara di dunia pun bakalan terkena implikasinya.

Larangan Barat atas impor minyak Rusia dikhawatirkan bisa menyebabkan kenaikan harga minyak mentah hingga menjadi 300 dolar AS per barel.

Baca juga: Armada Baltik Rusia Pantau Pergerakan Dua Kapal Perusak Amerika

Dilaporkan The Guardian, Moskow telah memperingatkan bakalan menutup pipa gas utama ke Jerman.

Langkah ini diperkirakan berakibat sangat besar, akan mendorong harga minyak hingga 300 dolar per barel.

Petugas Damkar melakukan pemadaman api yang membakar menara pemancar sebuah stasiun televisi di Kyiv yang dibom tentara Rusia, Selasa (1/3/2022).
Petugas Damkar melakukan pemadaman api yang membakar menara pemancar sebuah stasiun televisi di Kyiv yang dibom tentara Rusia, Selasa (1/3/2022). (AFP/Getty Images)

Harga minyak melonjak ke level tertinggi sejak 2008, meskipun minyak mentah Brent tergelincir 0,7% menjadi 122,30 dolar pada Selasa pagi setelah melonjak ke 138 dolar sebentar pada Senin. Tertinggi sepanjang masa adalah 147,50 dolar AS.

Baca juga: Ukraina Klaim Jenderal Rusia Vitaly Gerasimov Tewas Bersama Perwira Senior Lainnya

"Penolakan minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global," kata wakil perdana menteri Rusia Alexander Novak, mengatakan harga bisa lebih dari dua kali lipat menjadi lebih dari 300 dolar per barel seperti dikutip Guardian.

Berita Rekomendasi

Harga minyak pada tingkat tinggi seperti itu akan melumpuhkan ekonomi barat dan juga akan mengirim harga gas alam melonjak lebih tinggi dari tingkat rekor yang sudah ada.

Jerman bulan lalu membekukan sertifikasi Nord Stream 2 yang disebabkan pipa gas dari Rusia ke Jerman.

“Kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memberlakukan embargo pada pemompaan gas melalui pipa gas Nord Stream 1,” kata Novak.

Baca juga: Dua Mata Pisau Arogansi Ralf Rangnick: Sukses di Jerman, Blunder di Russia, Sinyal Bahaya Man United

Berikut penjelasan tentang pentingnya minyak dari Rusia, eksportir terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi.

Ekonom asal Mesir Mohamed El-rian dalam cuitannya mengatakan implikasi perang Ukraina ini akan semakin jauh.

"Grafik @markets 3 hari untuk Brent ini menggambarkan volatilitas #minyak yang signifikan.
Jauh dari level tertinggi pagi ini, WTI bahkan baru saja diperdagangkan di bawah level penutupan hari Jumat. Karena itu, akan sangat bodoh untuk menyebut fase liar ini berakhir. Ada lebih banyak volatilitas di depan," demikian El-rian.

Pipa Nord Stream 1 Akan Dipotong

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas