Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Siapkan 5 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi 2022

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, inflasi Indonesia di 2021 terbilang terkendali

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pemerintah Siapkan 5 Langkah Strategis Pengendalian Inflasi 2022
Istimewa
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, inflasi Indonesia di 2021 terbilang terkendali pada level yang rendah dan stabil yaitu sebesar 1,87 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Menurutnya, capaian tersebut harus disyukuri, mengingat efek pandemi terbilang cukup menekan roda perekonomian nasional.

Capaian tersebut juga merupakan hasil solidnya koordinasi dan sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan harga.

Baca juga: Menko Airlangga: Membayar dan Melaporkan Pajak Merupakan Bentuk Kecintaan kepada Negara

“Jika dibandingkan dengan beberapa negara lain yang mengalami peningkatan inflasi, capaian inflasi Indonesia tergolong cukup terkendali dan patut kita syukuri, di tengah tingginya tekanan baik sisi supply maupun demand akibat pandemi Covid-19,” ucap Airlangga, Rabu (9/3/2022).

Untuk menghadapi dinamika di tahun ini, Pemerintah dan Bank Indonesia menyepakati lima langkah strategis untuk memperkuat pengendalian inflasi.

Langkah strategis tersebut ditujukan untuk tetap konsisten menjaga inflasi dalam kisaran 3 persen pada 2022 guna mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dengan memitigasi risiko inflasi ke depan yang mulai meningkat.

Berita Rekomendasi

Langkah-langkah strategis yang pertama, memperkuat koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan mendorong momentum pemulihan ekonomi nasional.

Kedua, memitigasi dampak upside risks antara lain dampak normalisasi kebijakan likuiditas global dan peningkatan harga komoditas dunia terhadap inflasi dan daya beli masyarakat.

Ketiga, menjaga inflasi kelompok bahan pangan bergejolak (volatile food) dalam kisaran 3,0-5,0 persen. Upaya tersebut dilakukan dengan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, terutama menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Keempat, memperkuat sinergi komunikasi kebijakan untuk mendukung pengelolaan ekspektasi inflasi masyarakat.

Baca juga: Airlangga Hartarto: Angka Reproduksi Efektif Kasus Covid-19 di Luar Jawa Bali Turun Signifikan

Kelima, memperkuat koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pengendalian inflasi melalui penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022 dengan tema Digitalisasi UMKM Pangan untuk Akses dan Stabilisasi Harga.


Airlangga mengatakan, sinergi kebijakan yang ditempuh Pemerintah dan Bank Indonesia melalui implementasi berbagai inovasi program untuk menjaga stabilitas pasokan dan kelancaran distribusi, diharapkan dapat menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen tetap terjaga.

Upaya tersebut diharapkan dapat semakin mendorong peningkatan daya beli masyarakat sebagai bagian dari pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional di tengah meningkatnya risiko global.

“Pemerintah dan Bank Indonesia akan terus berkoordinasi untuk mitigasi berbagai tantangan pencapaian inflasi tahun 2022 baik yang berasal dari global maupun domestik,” pungkas Menko Airlangga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas