Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Minyak Goreng Langka, KKP Ajak Masyarakat Sajikan Ikan Tanpa Digoreng

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat tidak panik di tengah polemik minyak goreng.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
zoom-in Minyak Goreng Langka, KKP Ajak Masyarakat Sajikan Ikan Tanpa Digoreng
dok Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat tidak panik di tengah polemik minyak goreng. Sebab, tetap bisa menyajikan asupan bergizi, terutama ikan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak masyarakat tidak panik di tengah polemik minyak goreng. Sebab, tetap bisa menyajikan asupan bergizi, terutama ikan.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti berujar ikan yang disajikan tanpa digoreng lebih sehat dan tetap nikmat.

"Tak perlu kuatir dengan minyak goreng, ikan pepes atau ikan kuah gizinya malah lebih terjaga dan rasanya lebih nikmat," ujar Artati dalam keterangannya, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Harga Minyak Mentah Melonjak, Pertamina Tegaskan Harga Pertalite Tidak Naik

Artati memaparkan dalam kunjungannya, bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Kediri mencapai 14,1 persen atau sekitar 10.600 balita di Kabupaten Kediri mengalami stunting.

Menurutnya, stunting disebabkan oleh pola makan, sanitasi, pola asuh, serta kurangnya bekal pengetahuan tentang pentingnya asupan gizi selama kehamilan.

Baca juga: Pedagang Pasar Minta Pemerintah Intervensi Distributor Nakal yang Menimbun Minyak Goreng

Dalam kesempatan tersebut, Artati memaparkan ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein tinggi dan Omega-3 sangat relevan sebagai salah satu sumber protein untuk mendukung program prioritas penanganan stunting khususnya dalam hal meningkatkan kecerdasan.

Berita Rekomendasi

"Terlebih ikan memiliki kandungan gizi yang lengkap juga memiliki peran penting dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), utamanya membantu perkembangan mata dan jaringan otak anak-anak dibawah usia dua tahun (Baduta), asupan gizi bagi remaja usia produktif serta para lanjut usia," imbuhnya.

Selain itu, ikan juga mengandung vitamin dan mineral yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas, khususnya saat ini dimana kita masih menghadapi pandemi Covid-19.

"Dengan mengonsumsi ikan kita akan menjadi generasi yang sehat, kuat dan cerdas," urainya.

Senada, Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa menilai konsumsi protein hewani yang berasal dari ikan sangatlah penting, karena kandungan gizi pada ikan sangatlah baik untuk perkembangan tubuh terutama pada anak-anak usia sekolah.

Menurutnya, kandungan Omega-3 ikan akan dapat membantu perkembangan otak yang lebih baik.

Tak hanya di Kediri, pada Minggu (6/3/2022) Safari Gemarikan juga diselenggarakan di Kabupaten Blitar yang dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Anggia Erma Rini.

Pada kesempatan itu, Anggia menyampaikan arahan bahwa kegiatan ini didesain untuk mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan kepada masyarakat, terutama untuk penanganan stunting.

Secara nasional kata dia, kegiatan perluasan Gemarikan ini akan dilaksanakan di 21 Provinsi mulai bulan Maret 2022 sampai Juni 2022, dengan total jumlah paket mencapai 55.000 paket Gemarikan.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengajak agar siswa sekolah dasar rajin mengonsumsi ikan agar kebutuhan gizi harian bisa terpenuhi.

"Biar sekolahnya makin pintar, harus makan ikan. Bilang ya sama orang tuanya agar masak ikan. Agar sehat. Agar pintar," kata Menteri Trenggono beberapa waktu lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas