Ketum Hipmi: Jumlah Pengusaha di RI Baru 3,4% dari Total Penduduk, Butuh 12% agar Jadi Negara Maju
Dengan adanya IKN di Pulau Kalimantan, maka akan muncul peradaban baru bagi Indonesia. Terlebih dalam menyambut bonus demografi.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mencermati perkembangan situasi perekonomian Indonesia, dan memandang perlu menyikapi serta mengambil langkah-langkah strategis, tidak hanya untuk kepentingan organisasi, tetapi terlebih untuk perekonomian bangsa dan negara Indonesia.
Untuk itu, Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI bersama-sama membahas, merumuskan, dan menghasilkan keputusan untuk mendukung pemerintah dalam rangka menumbuhkembangkan dunia usaha dan peningkatan perekonomian Indonesia melalui Sidang Dewan Pleno (SDP) yang digelar pada 17-18 Maret 2022, bertempat di The Trans Resort Hotel Bali.
Mengambil tema 'Konsolidasi HIPMI untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia', Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H. Maming mengatakan bahwa SDP membahas agenda-agenda dan konsolidasi internal organisasi, serta perkembangan dan isu-isu strategis perekonomian nasional terkini.
Baca juga: HET Minyak Goreng Dicabut, Pemerintah Dianggap Kalah Hadapi Tekanan Pengusaha
"Sebentar lagi tiga tahun masa kepengurusan saya, dimana tiga tahun ini di masa saya dilantik pada 2019 terjadi pandemi Covid-19. Sehingga masa di periode saya luar biasa karena bersamaan dengan menghadapi masa pandemi Covid-19, tapi alhamdulillah di 2019 hingga 2022 di masa akhir jabatan saya, saya sudah melantik ketua umum BPD dan hadir langsung di 34 provinsi," ujar Maming, saat memberikan sambutan dalam acara Sidang Dewan Pleno BPP HIPMI, di The Trans Resort Bali, Kamis (18/3/2022) kemarin.
Dengan diselenggarakan sidang pleno, lanjut Maming, nanti akan banyak para calon ketua umum (caketum) yang hadir atau yang akan menyalonkan.
Tiga tahun masa jabatannya, ia yakin setelah SDP ini akan muncul para caketum yang akan lebih hebat karena HIPMI sudah berusia 50 tahun.
Baca juga: Bareskrim Polri Periksa Pengusaha Rudy Salim Terkait Kasus Indra Kenz Jumat Besok
"Di mana 50 tahun banyak melahirkan bukan saja entrepreneur-entrepreneur muda tapi juga melahirkan pemimpin-pemimpin muda, maka kita buktikan bahwa HIPMI adalah organisasi yang hebat dan siap menjadi pemimpin-pemimpin muda dan juga menjadi entrepreneur muda."
"Kenapa saya menyampaikan HIPMI adalah organisasi yang hebat karena sudah terbukti di umur 50 tahunnya, HIPMI banyak melahirkan pemimpin muda seperti Bang Sandiaga Uno menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bang Bahlil Lahadalia menjadi Menteri Investasi, Bang Muhammad Lutfi menjadi Menteri Perdagangan, serta Bang Erick Thohir menjadi Menteri BUMN," ucapnya.
Baca juga: Pengusaha Kuliner Harap Logo Halal Tak Berubah, Apkulindo: Hapus Nama MUI Saja
Menurut Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu, HIPMI dilahirkan sebagai entrepreneur muda dan dipersiapkan menjadi pemimpin muda oleh pendiri-pendirinya.
Para anggota HIPMI di 34 provinsi merupakan pemimpin-pemimpin masa depan di tingkat provinsinya masing-masing dari tingkat kabupaten.
"Kita (HIPMI) harus mempersiapkan bukan saja menjadi pengusaha, tapi juga mempersiapkan pemimpin-pemimpin muda," ungkapnya.
Melalui HIPMI, kata Maming, tugasnya adalah bagaimana mempersiapkan entrepreneur di Indonesia.
Ia mengaku, jumlah pengusaha di Indonesia sekarang baru 3,4 persen masih kurang untuk menjadi suatu negara maju yang butuh 12 hingga 14 persen.
"Saya yakin, ini PR kita yang paling besar di mana pada 10 Juni mendatang menjadi hari lahirnya HIPMI kita buat menjadi hari lahirnya entrepreneur bukan hanya untuk HIPMI, tapi bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mudah-mudahan perjuangan itu bisa kita laksanakan dari tahun ke tahun, sehingga entrepreneur Indonesia bisa terus bertambah dan pada masanya Indonesia akan menjadi negara yang maju karena entrepreneur mudanya semakin banyak mencapai 10 hingga 14 persen," katanya.