Chappy Hakim: Kecelakaan China Eastern Jadi Pelajaran Maskapai RI
Chappy Hakim menilai dugaan jatuhnya pesawat karena jarang terbang akibat pandemi Covid-19 ini harus jadi pelajaran bagi maskapai di Indonesia.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat penerbangan Pengamat penerbangan Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim memberikan tanggapan terkait maskapai China Eastern melakukan grounded atau mengandangkan seluruh pesawat jenis boeing 737-800 imbas kecelakaan di wilayah pegunungan, kemarin.
Menurut dia, keputusan maskapai tersebut lebih bersifat antisipatif karena belum ada informasi pasti terkait penyebab jatuhnya pesawat.
Namun, bisa saja hal itu dilakukan agar maskapai dapat melakukan inspeksi atau pemeriksaan menyeluruh dengan adanya dugaan pesawat sudah lama tidak mengudara.
Baca juga: Korban Pesawat China Eastern Belum Ditemukan setelah 20 Jam Pencarian, Ahli Cari Petunjuk Kecelakaan
Di sisi lain, Chappy Hakim menilai dugaan jatuhnya pesawat karena jarang terbang akibat pandemi Covid-19 ini harus jadi pelajaran bagi maskapai di Indonesia.
"Dampak langsung ke Indonesia tidak ada, tapi sebagai pelajaran kalau memakai pesawat sejenis pemeriksaannya harus lebih teliti. Kira-kira pesawat-pesawat itu (dikandangkan) karena sudah lama tidak terbang, sehingga perlu pemeriksaan lebih teliti dibanding yang rutin terbang," ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (22/3/2022).
Dia menambahkan, pesawat pada umumnya diterbangkan setiap hari, dua atau tiga hari, atau setiap minggu, tergantung maskapai.
"Tergantung maskapai, pesawatnya banyak tidak, rutenya panjang tidak, tapi kalau mereka punya rute yang terjadwal, pemeriksaannya juga terjadwal. Kalau tidak terjadwal, pesawat yang nongkrong bisa karatan, sehingga harus perlu pemeriksaan tersendiri," pungkas Chappy.
Diberitakan sebelumnya, sebuah penerbangan China Eastern Airlines dengan 133 penumpang di dalamnya, terbang dari Kunming ke Guangzhou, telah jatuh di pegunungan China, dengan asap putih terlihat mengepul dari antara pepohonan.
Televisi pemerintah China mengatakan, pesawat yang terbang dari Kunming ke Guangzhou, mengalami kecelakaan di atas Guangxi.
Baca juga: Pesawat China Eastern Jatuh, Penduduk Setempat Tak Lihat Ada Jasad Korban, Pencarian Terus Dilakukan
Penerbangan China Eastern Airlines, selain membawa 133 orang penumpang pada saat kejadian, juga terdapat sembilan anggota awak.
Tidak diketahui berapa banyak korban yang ada, tetapi penyelamatan dikatakan sedang dalam perjalanan ke wilayah pegunungan.
"Sebuah pesawat penumpang Boeing 737 yang membawa 133 orang dari China Eastern Airlines jatuh di Kabupaten Teng, Wuzhou, Guangxi, dan menyebabkan kebakaran gunung," ujar Departemen Manajemen Darurat Guangxi dalam sebuah pernyataan, mengutip laman mirror.co.uk, Senin (21/3/2022).