Dua Produsen Bir Eropa Hentikan Penjualan ke Rusia
Heineken telah menghentikan investasi dan ekspor baru ke Rusia serta telah menghentikan penjualan, produksi, dan iklan birnya di negara tersebut.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Dua perusahan bir Eropa, Heineken dan Carlsberg, akan segera keluar dari pasar Rusia sebagai bentuk protes atas invasi Rusia ke Ukraina.
Carlsberg dari Denmark, yang memiliki sekitar 8.400 karyawan di Rusia, mengatakan sedang mencari "pembuangan penuh" dari bisnisnya dan akan tetap beroperasi untuk mempertahankan mata pencaharian para karyawan dan keluarga mereka sampai penjualan selesai.
"Perang di Ukraina, meningkatnya krisis kemanusiaan dan pengungsi, mengejutkan kita semua. Kami terus mengutuk keras invasi Rusia, yang telah menyebabkan begitu banyak korban jiwa, kehancuran dan tragedi kemanusiaan," kata CEO Carlsberg Cees 't Hart.
Dilansir dari CNN, Selasa (29/3/2022) bisnis Carlsberg di Rusia melaporkan pendapatan dan laba operasional masing-masing sebesar 6,5 miliar krone Denmark atau sekitar 958 juta dolar AS pada tahun 2020 dan 682 juta krone Denmark atau 100 juta dolar AS pada tahun 2021.
Heineken telah menghentikan investasi dan ekspor baru ke Rusia serta telah menghentikan penjualan, produksi, dan iklan birnya di negara tersebut.
Baca juga: Kena Sanksi, Vendor Ponsel Rusia Tak Bisa Pakai OS Android
"Kami terkejut dan sangat sedih melihat perang di Ukraina terus berlanjut dan meningkat," kata pembuat bir Belanda itu dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Kisruh Bayar Gas Alam Pakai Rubel, Rusia Tegaskan Tak Akan Pasok Gas ke Eropa Secara Gratis
Produsen bir itu mengatakan akan membayar gaji kepada 1.800 karyawannya di Rusia hingga akhir 2022 dan akan melakukan yang terbaik untuk melindungi pekerjaan mereka di masa depan.
Baca juga: India Siap Potong Kompas, Tak Pakai Dolar AS Transaksi dengan Rusia
Sebelumnya, Heineken melaporkan penjualan bir di Rusia telah tumbuh dalam beberapa poin pada tahun 2021, hal ini didorong oleh permintaan yang lebih kuat untuk merek premium Heineken, seperti Miller, dan Dr Diesel.