Kebutuhan Sektor Industrial Meningkat, Zinium Diversifikasi Produk Baja Ringan
Permintaan bahan baja ringan terutama yang menunjang sektor konstruksi sejalan dengan pembangunan di Indonesia belakangan meningkat
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
"Satu sisi massa lapisannya tebal, sisi lain lebih sedikit. Ini inovasi yang tidak dimiliki oleh produsen lain, untuk memenuhi kebutuhan proyek-proyek sekaligus sebagai jawaban atas kebutuhan konsumen akan material baja ringan dengan kualitas bagus tapi budget hemat," kata dia.
Baja ringan Zinium Diverso diproduksi di pabrik Zinium di Mojokerto, Jawa Timur, dengan bahan baku baja dipasok dari Krakatau Steel.
"Pabrik kita di Mojokerto. Kita industri B to B, customer kita yang suplai ke proyek atau konsumen ritel dan penjualan kita tersebar dengan profil customer di berbagai daerah," kata Filipus.
Utilisasi pabrik saat ini mencapai 80 persen. "Produk kita banyak digunakan untuk kebutuhan atap industrial seperti pergudangan, hingga baja ringan truss untuk rangka atap.
Selama pandemi, penjualan masih tumbuh 8 sampai 10 persen di 2020 ke 2021," ujarnya.
Target penjualan tahun ini diproyeksikan tumbuh 30 persen.
"Pandemi membuat banyak proyek tertunda baik industrial maupun di masyarakat. Karena pandemi mulai landai, optimisme mulai tumbuh, permintaan baja ringan naik," bebernya.
"Di pasar downstream kami, permintaan setelah Lebaran nanti akan naik tajam. Tapi harga baja dunia trennya cenderung naik tajam. Tantangannya adalah, dengan demand pasar yang masih sangat tinggi, konsumen akan cari produk alternatif," imbuhnya.