Harga Pertamax Naik Mulai Malam Ini? Begini Jawaban Pengusaha SPBU Pertamina
Hiswana Migas belum dapat pengumuman kenaikan harga Pertamax atau RON 92, yang kabarnya akan naik mulai pukul 00.01 pada Jumat (1/4/2022).
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) hingga saat ini belum dapat pengumuman kenaikan harga Pertamax atau RON 92, yang kabarnya akan naik mulai pukul 00.01 pada Jumat (1/4/2022).
"Kami belum dapat pemberitahuan, baru tahu dari media sosial akan dinaikkan," kata Sekretaris Jenderal Hiswana Migas Syarif Hidayat saat dihubungi, Kamis (31/3/2022).
Menurut Syarif, harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi memang sudah seharusnya mengikuti harga minyak dunia.
Namun, saat ini harga Pertamax 92 yang dijual Pertamina jauh dari harga keekonomiannya.
Baca juga: Pengusaha SPBU Ungkap Kesiapan Hadapi Wacana Kenaikan Harga Pertamax
"Sekarang juga masyarakat banyak menggunakan Pertamax dibanding sebelumnya. Pertamina pasti ada hitungannya nanti, tidak serta merta mengikuti harga keekonomiannya," ujarnya.
Baca juga: Benarkah Harga Pertamax Naik Jadi Rp 16 Ribu per 1 April 2022? Ini Penjelasan Pertamina
Kementerian ESDM menilai harga keekonomian Pertamax RON 92 pada saat ini di level Rp 16 ribu per liter.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Agung Pribadi mengatakan, tingginya harga minyak dunia yang masih di atas 100 dolar AS per barel sangat berpengaruh terhadap harga BBM.
Baca juga: Makin Terang, Erick Thohir Sudah Isyaratkan Harga Pertamax Segera Naik
"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp 14.526 per liter (harga keekonomian Maret), bisa jadi sekitar Rp 16 ribu per liter," kata Agung.
Menurutnya, harga tersebut merupakan cerminan dari harga keekonomian BBM RON 92 berdasarkan formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis BBM Umum.
"Jadi sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Menteri ESDM, saat ini kita masih mencermati harga minyak ini karena kalau berkepanjangan memang bebannya berat juga baik ke APBN, Pertamina dan sektor lainnya," paparnya.