Pemanfaatan Hidrogen Bisa Kurangi Biaya Energi Ketika Harga Minyak Mentah Naik
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto mengatakan, ada banyak keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan hidrogen.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) menyatakan, akan mengajak semua pihak di Indonesia untuk bersama-sama mengembangkan hidrogen.
Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy Ahmad Yuniarto mengatakan, ada banyak keuntungan yang diperoleh dari pemanfaatan hidrogen.
"Selain mengurangi biaya energi dalam jumlah besar dibanding dengan energi fosil, terutama ketika harga minyak mentah naik tinggi seperti saat ini, pemanfaatan hidrogen juga bisa mengurangi emisi karbon," ujarnya dalam webinar “Renewable Energy Invest in Indonesia 2022”, ditulis Jumat (8/4/2022).
Baca juga: Airbus Berencana Uji Mesin Bertenaga Hidrogen di Pesawat A380
Ahmad menjelaskan, pemanfaatan energi panas bumi atau geothermal untuk hidrogen hijau merupakan peluang menarik di masa depan.
"Di banyak negara, PLTP dipakai sebagai sumber listrik untuk memproduksi hidrogen melalui proses elektrolisis. Hidrogen ini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, dua di antaranya adalah untuk sektor transportasi dan petrokimia," katanya.
Sebagai gambaran, Jepang merupakan satu di antara negara yang akan mengandalkan hidrogen dalam program dekarbonisasi pada 2050.
Tahun lalu, pemerintah Jepang mengalokasikan 3 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp 43 triliun hanya untuk riset mengenai alat pengangkutan hidrogen skala besar.
Baca juga: General Motors Bakal Produksi Pembangkit Listrik Berbahan Bakar Hidrogen
"Untuk mencapai netral karbon pada 2050, Jepang memperkirakan akan membutuhkan 20 juta ton hidrogen setiap tahun," ujar Ahmad.