IHSG Kembali Catat Rekor,Berikut Rekomendasi Saham di Hari Senin
Rekor demi rekor terus dicatat oleh perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa waktu terakhir.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rekor demi rekor terus dicatat oleh perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa waktu terakhir.
Terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menorehkan rekor all-time high baru pada perdagangan Jumat (8/4/2022).
IHSG ditutup naik 1,17% ke level 7.210,83 bahkan sempat menyentuh level 7.216,49.
Sebanyak 244 saham mencatatkan kenaikan harga, lalu 253 saham turun, dan 193 stagnan. Investor asing pada Jumat (8/4) juga membukukan net buy senilai Rp 1,41 triliun di pasar.
Baca juga: Aksi Beli Bersih Investor Asing Capai Rp 1,29 Triliun, IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik ke Level 7.210
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memperkirakan, IHSG akan berada di kisaran level 7.100-7.200 pada akhir semester pertama 2022.
Pasalnya, meski beberapa waktu terakhir ini IHSG terus mencatatkan all-time high baru, risiko koreksi di sisa semester pertama 2022 masih ada.
Saat ini, pasar modal Indonesia masih diuntungkan oleh berlanjutnya capital inflow seiring peningkatan risiko ketidakpastian di Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Salah satunya terkait dengan lonjakan inflasi dan rencana pengetatan kebijakan moneter di Eropa dan AS.
Baca juga: IHSG Terus Mendaki Capai Rekor di 7.116, Investor Asing Lego Saham BMRI, SMMA dan BBNI
Sementara itu, inflasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada saat ini masih menarik bagi investor, termasuk investor asing.
Hal itu dibuktikan dari net buy asing yang terus terjadi di pasar modal Indonesia.
Akan tetapi, Indonesia juga dihadapkan dengan risiko peningkatan inflasi yang sudah dimulai sejak Maret 2022. "Potensi kenaikan inflasi diperkirakan bisa berlanjut di April dan Mei 2022 ini," kata Valdy kepada Kontan.co.id, Sabtu (9/4/2022).
Di samping itu, perkembangan situasi perang Rusia-Ukraina dan kaitannya dengan harga komoditas juga menjadi perhatian. Perkembangan positif dapat memicu normalisasi harga komoditas.
Padahal, saat ini Indonesia relatif diuntungkan dari kenaikan harga komoditas tersebut. Hal itu terlihat dari berlanjutnya tren surplus neraca perdagangan.
Kemudian, untuk akhir tahun 2022, Valdy memprediksi IHSG akan berada di kisaran 7.400-7.480.
Baca juga: IHSG Sesi I Naik ke Level 6.980, Investor Asing Buru Saham BBRI, TLKM dan INCO