Sejak Awal 2022 Aliran Modal Asing yang Masuk Pasar Modal RI Capai Rp 41 Triliun
Nico mengungkapkan, khusus di pasar modal, dana asing sudah masuk hingga mencapai Rp 41,28 triliun sejak awal tahun 2022.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, aliran dana asing atau capital inflow sedang deras-derasnya masuk ke Indonesia.
Nico mengungkapkan, khusus di pasar modal, dana asing sudah masuk hingga mencapai Rp 41,28 triliun sejak awal tahun 2022.
"Di mana terefleksi dari akumulasi pembelian bersih investor asing di pasar saham sebesar Rp 41,28 triliun sepanjang tahun berjalan," ujar dia melalui risetnya, Kamis (14/4/2022).
Baca juga: IPO GOTO Dinilai Bisa Buka Peluang Eksistensi Startup di Pasar Modal
Sementara, posisi kepemilikan asing di pasar Surat Berharga Negara atau SBN senilai Rp 850,71 triliun hingga 12 April 2022.
Fakta menariknya, lanjut Nico, capital inflow yang masuk tidak hanya ke pasar keuangan, tapi juga ke sektor riil yang dikenal dengan Foreign Direct Investment (FDI).
Pada kuartal IV 2021, total realisasi investasi asing yang tercatat pada Badan Koordinasi Penanaman Modal senilai 8,37 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dengan total 13.770 proyek.
Dari total realisasi tersebut, penempatan investasi pada sektor logam 2,02 miliar dolar AS dan pertambangan 1,47 miliar dolar AS menempati posisi tertinggi dengan dominasi jumlah proyek terbesar di DKI Jakarta, Jawa Barat dan Bali.
Kemudian, investasi pada sektor perikanan menempati posisi terendah atau sebesar 4 juta dolar AS, yang mencerminkan sektor ini kurang banyak diminati asing.
Dukungan iklim investasi terus digencarkan oleh pemerintah dengan sejumlah kebijakan mengingat potensinya yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi pendanaan.
Kebijakan tersebut dalam hal kemudahan dalam pengurusan perizinan investasi, peningkatan fasilitas ekspor, peningkatan ekspor non migas dan reformasi fiskal.
Baca juga: Melesat, Jumlah Investor Pasar Modal Pada Kuartal I 2022 Bertambah Hapir 1 Juta
Nico menambahkan, minat investasi langsung tersebut tidak lepas dari potensi yang dimiliki Indonesia baik dari sisi sumber daya alam dan manusianya.
"Hal ini tentunya dapat membantu menyerap tenaga kerja dan berkontribusi dalam menurunkan tingkat pengangguran yang juga merupakan leading indikator perekonomian domestik. Investasi langsung lebih stabil dibanding portofolio yang cenderung lebih berisiko terhadap pergerakan makro ekonomi, seperti nilai tukar," pungkasnya.