Tak Ingin Kena Ultimatum Putin, Austria dan Hungaria Setuju Bayar Gas Rusia Pakai Rubel
Perusahaan minyak dan gas asal Austria, OMV resmi menerima persyaratan Putin untuk membayar impor gas dari Rusia dengan menggunakan mata uang rubel.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, VIENNA - Perusahaan minyak dan gas asal Austria, OMV resmi menerima persyaratan Putin untuk membayar impor gas dari Rusia dengan menggunakan mata uang rubel.
“Kami, yaitu, OMV, menerima persyaratan pembayaran, seperti yang dilakukan pemerintah Jerman. Persyaratan itu ditemukan sejalan dengan ketentuan sanksi. Ini penting bagi kami," katanya kata Kanselir Austria Karl Nehammer.
Pengumuman tersebut disampaikan Nehammer dalam konferensi pers Rabu (27/4/2022) usai dua negara tetangganya yaitu Bulgaria dan Polandia, diblokir perusahaan energi Rusia Gazprom lantaran tak mau mengikuti persyaratan yang telah ditetapkan Putin dalam transaksi jual beli gas Rusia.
Baca juga: Tidak Dibayar Rubel, Rusia Hentikan Suplai Gas ke Polandia dan Bulgaria
Khawatir akan mengalami hal serupa, pemerintah Austria mengambil langkah aman dengan menyetujui pembayaran gas menggunakan mata uang rubel.
Nehammer menjelaskan cara ini sengaja dipilih demi mengamankan pasokan gas yang ada di negaranya.
Mengutip data dari situs berita Geweissler, Austria merupakan salah satu konsumen terbesar dari gas Rusia, dimana sekitar 80 persen cadangan gas Austria berasal dari impor Rusia. Alasan inilah yang kemudian membuat pemerintah Austria berpikir dua kali jika ingin memutus kontrak impor dengan Rusia.
Baca juga: Dituduh Sebarkan Hoaks, Google Didenda Rusia 11 Juta Rubel
Hal serupa juga dilakukan oleh Hungaria, Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto menyatakan negaranya menyetujui aturan Putin untuk membayar impor gas dengan Rubel.
Keputusan ini diambil pemerintah Hungaria setelah Bulgaria di-blacklist dari Gazprom, berita ini lantas memicu kekhawatiran pada masyarakat Hungaria.
"Saya ingin meyakinkan semua orang bahwa penolakan untuk memasok gas ke Bulgaria tidak berarti penghentian transit melalui Bulgaria. Tentu saja, besok, kami juga akan berkonsultasi dengan mitra Bulgaria kami, tetapi sejauh ini, semua peserta telah mengkonfirmasi informasi ini, "Szijjarto seperti dikutip oleh hirado.hu news.
Meski perwakilan Rusia belum memberikan tanggapan lebih lanjut, namun dengan adanya keputusan ini nantinya baik Austria maupun Hungaria akan tetap melanjutkan aktivitas impor gas dari Rusia meski sanksi Eropa ke negara Putin tengah memanas.