Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kurangi Jejak Karbon, Novo Nordisk Beralih Metode Pengiriman Melalui Laut

Pengiriman udara merupakan pendorong utama pencemaran lingkungan karena menghasilkan 75 persen dari total emisi CO2

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kurangi Jejak Karbon, Novo Nordisk Beralih Metode Pengiriman Melalui Laut
Handout
Kamar mandi umum di Kampung Pemulung di Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten, yang menggunakan batu-bata dari sampah plastik daur ulang.    

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menyadari bahwa pengiriman produk melalui udara menghasilkan limbah CO2 yang cukup banyak, Novo Nordisk memutuskan beralih menggunakan kapal laut untuk pengiriman produknya.

Mereka juga meluncurkan kampanye internal Plastic Funtastic: Turning Your Plastic Waste into Something Fantastic yang mendorong karyawan mengurangi penggunaan plastik.

Novo Nordisk Indonesia Finance & Operations Director Rasmus Hansen mengatakan, inisiatif tersebut merupakan upaya perusahaan mencapai zero environmental impact merupakan landasan aspirasi untuk menjadi perusahaan yang menjalankan bisnis berkelanjutan.

"Pengiriman udara merupakan pendorong utama pencemaran lingkungan karena menghasilkan 75 persen dari total emisi CO2 dalam distribusi produk dan pengiriman dengan angkutan laut mengurangi jejak karbon perusahaan," kata Rasmus Hansen dalam keterangan oersnya, Kamis (28/4/2022).

Perusahaan juga mengadakan kampanye “Plastic Funtastic” yang menjadi bagian dari kegiatan TakeAction Novo Nordisk dan merupakan program sukarela yang melibatkan karyawan global Novo Nordisk untuk mendorong perubahan di bidang kesehatan, sosial, dan lingkungan.

Baca juga: Pasar Tradisional di Bandung dan Banjarmasin Kurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai

Sebagai kampanye internal, kegiatan tersebut mengajak karyawan proaktif mengurangi sampah plastik.

Berita Rekomendasi

 Dalam kampanye ini, karyawan diajak mengumpulkan dan mengirimkan sampah plastik yang telah dibersihkan ke sejumlah tempat yang sudah ditentukan.

Sampah plastik tersebut kemudian didaur ulang dan diubah menjadi batu bata dan digunakan untuk membangun kamar mandi umum di Kampung Pemulung di Cirendeu, Tangerang Selatan, Banten.

Baca juga: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kampanyekan Mudik dan Liburan Lebaran Minim Sampah

Proyek ini diklaim berhasil membantu 100 keluarga pemulung di area tersebut.

Novo Nordisk Indonesia Market Access & Public Affairs Director Banarsono Trimandojo menambahkan, visi mencapai zero environmental impact dan masa depan yang terbebas dari limbah, baik limbah yang dihasilkan dari kegiatan produksi perusahaan atau dari kehidupan pribadi karyawan Novo Nordisk.

Baca juga: 83 Persen Sampah Plastik Bocor ke Laut dan Merusak Ekosistem

"Melalui kegiatan TakeAction, kami berhasil mengurangi 125 kilogram sampah plastik yang dibuang ke tempat pembuangan sampah atau bahkan ke laut dan sungai," katanya.

Pendiri dan direktur pelaksana Waste4Change Indonesia Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan, studi terakhir yang dilakukan perusahaan menunjukkan bahwa pada 2019, Indonesia menghasilkan sekitar 175.000 ton sampah setiap harinya atau sekitar 14 persen atau 24.500 ton plastik per hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas