Aktivitas Mudik Meningkat, Pengusaha: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Bisa Tembus 7 Persen
Sarman Simanjorang mengatakan, perayaan dan masa libur Idul Fitri merupakan momentum untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jumlah pemudik pada periode tahun ini mengalami peningkatan cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tepatnya saat kasus aktif Covid-19 terjadi di sepanjang 2020-2021.
Dapat dikatakan, mudik ataupun lebaran kali ini sangat meriah jika dibandingkan 2 tahun sebelumnya.
Hal tersebut terjadi lantaran Pemerintah pada tahun ini telah melonggarkan syarat dan ketentuan mudik.
Baca juga: Dukung Kesehatan Pemudik, BCA dan AIA Buka 3 Sentra Vaksinasi di Jakarta Timur
Survei Balitbang Kemenhub memperkirakan, jumlah pemudik akan mencapai sebanyak 85,5 juta orang dan sekitar 47 persen di antaranya akan menggunakan kendaraan jalur darat baik pribadi maupun umum.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang mengatakan, perayaan dan masa libur Idul Fitri merupakan momentum untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi.
Karena hal ini menjadi puncak perputaran uang terbesar di Indonesia dan merata, serta akan terjadi aliran uang yang sangat deras dari kota ke daerah tujuan mudik.
Lanjut Sarman, perkirakan akan terjadi perputaran uang paling sedikit dikisaran Rp28 triliun hingga Rp42 triliun selama libur Idul Fitri ini.
Baca juga: Didominasi Kendaraan Berpelat Nomor Jabodetabek, Pemudik Arah Jawa Tengah Padati Jalur Selatan Jawa
Dengan asumsi jika jumlah yang mudik sekitar 85 juta orang dan rata-rata per keluarga 3 orang, maka jumlah yang mudik lebih kurang 28 juta keluarga.
Jika rata-rata per keluarga membawa minimal Rp1 juta saja, maka uang yang mengalir ke daerah paling sedikit Rp28 triliun.
"Artinya momentum Idul Fitri tahun ini akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," ungkap Sarman dalam keterangannya, dikutip Senin (2/5/2022).
"Tentu kita dari pelaku usaha berharap agar masyarakat agar tetap prokes selama perjalanan mudik dan merayakan Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman," sambungnya.
Lanjut Sarman, tingginya animo mudik ini akan menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan produktivitas berbagai sektor usaha.
Sektor industri transportasi seperti bus, travel, rental, kereta api, kapal laut, pesawat udara diperkirakan akan mengalami omzet yang signifikan.
Sarman melanjutkan, dalam perjalanan mudik baik dengan memakai kendaraan pribadi ataupun angkutan umum juga akan berdampak pada sektor usaha restoran, warung makan, oleh oleh khas daerah, hingga kebutuhan BBM.
Sedangkan sektor usaha di daerah tujuan mudik akan berdampak pada tujuan destinasi wisata, fashion/ baju muslim, UMKM setempat, kuliner, oleh oleh khas daerah/souvenir, hotel, café, rental dan lain lain.
"Perputaran uang yang sangat besar ini akan menggenjot tumbuhnya konsumsi rumah tangga yang sangat tajam dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2022 yang ditargetkan sebesar 7 persen," papar Sarman.