Menakar Dampak Penghematan APBN 2022 Terhadap Daya Beli Masyarakat
Satu di antara fungsi APBN adalah menggerakkan pertumbuhan ekonomi guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Ini karena belanja negara merupakan salah satu penggerak kegiatan ekonomi.
Baca juga: Melonjaknya Harga Minyak Dunia Ancam Keuangan Pertamina dan Potensi Membengkaknya Tanggungan APBN
Program dan tender dari pemerintah menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Demikian pula dengan gaji dan tunjangan ASN yang ujungnya juga menjadi belanja konsumsi.
Bahkan, belanja nonkementerian/lembaga seperti bantuan sosial dan subsidi juga menggerakkan kegiatan ekonomi.
Semua kegiatan tersebut pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan dan daya beli masyarakat.
Baca juga: Catatan Akhir Tahun Formappi untuk DPR: Peran Banggar Bahas APBN Tak Kritis dan Signifikan
Jika pengeluaran dan belanja negara berkurang, maka kegiatan ekonomi pun dapat berkurang.
Di tengah daya beli yang belum membaik, kebijakan ini dapat kontraproduktif bagi pertumbuhan ekonomi.
Agar Penghematan APBN Tidak Menurunkan Daya Beli
Untuk mencegah hal ini, pemerintah harus mengalokasikan anggaran sedemikian rupa sehingga APBN lebih efisien tanpa menekan daya beli masyarakat.
Salah satu caranya adalah dengan melakukan zero based budgeting.
Dengan menyusun anggaran dari nol tanpa terpaku pada anggaran sebelumnya, ini dapat menghemat anggaran program dan kegiatan secara signifikan.
Selain itu, penghematan sebaiknya dilakukan pada pos yang tidak berpengaruh secara langsung pada daya beli masyarakat.
Sebaliknya, pos belanja nonkementerian/lembaga seperti bantuan sosial, subsidi, dan stimulus perlu dipertahankan, bahkan ditingkatkan.