Tarif Kamar Hotel di Bali Melonjak Selama Libur Idulfitri, Sampai Kapan?
Selanjutnya, dia menjelaskan, tarif kamar maupun harga tiket pesawat memang terlihat belum mengalami penurunan hingga akhir bulan ini.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali menyatakan, terjadi lonjakan tingkat hunian atau okupansi hotel sampai 95 persen saat libur Hari Raya Idulfitri.
Sekretaris PHRI Bali Perry Markus mengatakan, dengan meningkatnya jumlah permintaan tersebut, maka tarif kamar hotel di Pulau Dewata juga mengalami peningkatan.
"Selama libur Idulfitri dan cuti bersama, terjadi lonjakan okupansi kamar, sehingga harga kamar hotel kembali ke semula.
Baca juga: Tingkat Keterisian Hotel di Bali Tembus 95 Persen Saat Libur Hari Raya Idulfitri
Tidak ada diskon, hotel berbintang 5 sudah mulai Rp 1 juta sampai Rp 3 juta, dari tadinya bisa di bawah Rp 1 juta," ujarnya melalui sambungan telepon kepada Tribunnews.com, ditulis Jumat (6/5/2022).
Selanjutnya, dia menjelaskan, tarif kamar maupun harga tiket pesawat memang terlihat belum mengalami penurunan hingga akhir bulan ini.
Sebab, memang ada gelaran event berskala internasional setelah periode libur Idulfitri, yang membuat tarif dan harga tiket pesawat belum menurun.
Baca juga: Pasangan Bukan Suami Istri Terciduk Berduaan di Kamar Hotel
"Jadi, ada event internasional 23 Mei sampai 28 Mei, event PBB yakni Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR). Pertemuan global untuk menurunkan korban kebencanaan," kata Perry.
Dia menambahkan, event itu akan mendatangkan sekira 4 ribu delegasi dari pemerintah, non pemerintah, maupun Nom Governmental Organization (NGO).
"Ada sekira 130-an negara. Jadi, itu kepercayaan dunia ke Indonesia sudah bagus, dengan kedatangan delegasi yang ada serta tidak ada kenaikan lonjakan kasus Covid-19," pungkasnya.