THR Masih Sisa, Nggak Ada Salahnya Diinvestasikan di Reksa Dana
William menjelaskan, dalam setiap perayaan Hari Raya, jumlah investor yang menginvestasikan sisa THR-nya di Bibit mengalami lonjakan
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perayaan Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah tahun ini baru saja usia.
Sebagian masyarakat umumnya sudah membelanjakan sebagian Tunjangan Hari Raya (THR) yang didapat dari perusahaan tempatnya bekerja untuk berbagai keperluan Lebaran.
Namun, ada juga yang masih menyimpan sebagian THR tersebut untuk menambah saldo tabungan.
Baca juga: Bisa Untung Besar dengan Risiko Kecil, Ini Kelebihan Investasi Tanah
Terkait strategi penggunaan uang THR ini, William, PR & Corporate Communication Lead Bibit.id, aplikasi investasi reksa dana dan Surat Berharga Negara untuk pemula mengatakan, generasi muda Indonesia semakin melek investasi dari tahun ke tahun.
Dia mengatakan, jika biasanya THR dihabiskan untuk kesenangan sesaat, kini orientasinya sedikit bergeser.
“Harus diakui, kampanye melek investasi yang digaungkan oleh pemerintah dengan didukung oleh para pelaku industri di sektor jasa keuangan telah membuat masyarakat Indonesia paham akan pentingnya berinvestasi dalam rangka membangun masa depan keuangan yang lebih baik,” kata William, Senin (9/5/2022).
William menjelaskan, dalam setiap perayaan Hari Raya, jumlah investor yang menginvestasikan sisa THR-nya di Bibit mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Hal ini terjadi karena beberapa faktor.
Pertama, Bibit adalah aplikasi investasi yang telah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian, masyarakat dapat berinvestasi dengan tenang tanpa khawatir akan terjerat investasi bodong yang jelas-jelas merugikan.
Menurut dia, platform Bibit juga telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu aplikasi investasi terbaik Tanah Air, yakni The Best Fintech Company dalam CNBC Indonesia Awards 2021 dan penghargaan Indonesia WOW Brand 2022 dari MarkPlus, Inc. untuk kategori aplikasi investasi.
Kedua, investasi reksa dana sangatlah sederhana dan disarankan untuk investor pemula karena dengan berinvestasi reksa dana, artinya kita mempercayakan uang kita dikelola oleh Manajer Investasi yang profesional.
Baca juga: Bertemu CEO Daewoo, Bamsoet Dorong Investor Korsel Tingkatkan Investasi di Indonesia
Sebagai informasi, di Bibit para Manajer Investasi telah diseleksi dengan ketat berdasarkan legalitas, rekam jejak, dan kemampuan memberikan hasil investasi yang optimal.
Ketiga, selain produk reksa dana konvensional, terdapat berbagai pilihan produk reksa dana Syariah juga di Bibit. Untuk memulai investasi, para pengguna bisa mulai dengan dana minimum (Rp100 ribu dan bahkan Rp10 ribu).
Dia menjelaskan, di platform Bibit, pengguna bisa berinvestasi sesuai dengan profil risiko dengan dibantu oleh Robo Advisor Bibit yang teruji secara ilmiah serta bisa dimanfaatkan secara gratis.
Di platform ini juga terdapat fitur Goal Setting yang dapat dimanfaatkan untuk menjadikan investasi lebih terarah dalam rangka mencapai tujuan keuangan.
Misalnya, teman-teman yang berniat beli rumah seharga Rp500 juta dalam waktu tujuh tahun ke depan, fitur Goal Setting Bibit dapat menghitungkan berapa jumlah uang yang perlu teman-teman investasikan setiap bulannya.
Baca juga: Ekspansi Mobil dan Baterai Listrik di Spanyol, Volkswagen Investasikan 10 Miliar Euro
Di aplikasi ini pula para pengguna bisa memanfaatkan fitur Nabung Rutin menggunakan GoPay atau Bank Jago. Selain itu, investasi di Bibit juga bisa menggunakan bank dan fintech lainnya.
Mereka juga bisa menggunakan fitur Bibit Bareng agar bisa berinvestasi bersama rekan/pasangan/teman/keluarga di dalam satu portofolio untuk mencapai tujuan keuangan bersama. Fitur ini sangat relevan untuk misalnya merencanakan liburan di Lebaran tahun depan atau untuk yang sedang berencana untuk menikah.