Harga Minyak Goreng Curah Masih Mahal, Anggota Komisi VI DPR Minta Pemerintah Tegas Soal HET
Amin menduga, tidak turunnya harga minyak goreng curah sampai saat ini, satu penyebabnya karena ada spekulasi dari produsen minyak sawit
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VI DPR meminta pemerintah bersikap tegas terhadap kebijakan soal minyak goreng curah yang saat ini masih mahal pada kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu per liter.
Anggota Komisi VI DPR Amin Ak mengatakan, larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) beserta produk turunannya dan penetapan harga eceren tertinggi (HET) yang disampaikan pemerintah, belum berdampak kepada penurunan harga minyak goreng curah.
Amin menduga, tidak turunnya harga minyak goreng curah sampai saat ini, satu penyebabnya karena ada spekulasi dari produsen minyak sawit bahwa pemerintah akan mengubah kebijakannya seperti sebelum-sebelumnya.
Baca juga: Dua Pihak Swasta Diperiksa Penyidik Kejaksaan Agung Terkait Kasus Mafia Minyak Goreng
"Inkonsistensi kebijakan terkait CPO dan minyak goreng, membuat produsen besar lebih memilih mempertahankan harga jual sesuai harga internasional," kata Amin saat dihubungi, Rabu (11/5/2022).
"Jadi yang dibutuhkan saat ini adalah sikap tegas pemerintah untuk mengefektifkan kebijakan HET minyak goreng curah, agar dipatuhi di lapangan," sambung Amin.
Menurut Amin, instrumen lain yang bisa dilakukan pemerintah dalam menekan harga minyak goreng melalui intervensi pasar dengan mekanisme operasi pasar.
"Pemerintah bisa membanjiri pasar dengan harga minyak goreng curah sesuai HET, namun diawasi peredarannya agar tidak diselewengkan," ucap politikus PKS itu.
Ia menyebut, diperlukan mekanisme kontrol distribusi minyak goreng curah agar betul-betul dinikmati kelompok masyarakat yang berhak.
Baca juga: Persoalan Minyak Goreng Tak Kunjung Selesai, Ombudsman Periksa Kemendag Hingga Kemenkeu
Jika diperlukan, kata Amin, pemerintah bisa menyiapkan subsidi harga yang dialihkan dari dana subsidi biodiesel dalam jangka waktu tertentu hingga harga mintak goreng curah stabil sesuai HET.
"Saya khawatir, pengusaha menahan stok CPO dan minyak goreng meskipun terjadi over supply, dengan harapan ada perubahan kebijakan dalam waktu dekat. Aksi spekulasi semacam ini bisa menjadi penyebab belum turunnya harga minyak goreng curah saat ini," tutur Amin.