Terpuruk dalam sepekan Terakhir, IHSG Selasa Esok Diprediksi Bakal Menghijau
Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk hingga angka terdalam sejak Januari 2022 lalu.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sepanjang pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpuruk hingga angka terdalam sejak Januari 2022 lalu.
Harga saham di bursa Indonesia terpengaruh oleh bursa global yang juga rontok oleh kebijakan The Fed menaikkan suku bunga.
Namun ada harapan pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/5/2022) esok.
IHSG pada Selasa diprediksi akan mengalami technical rebound.
Baca juga: IHSG Melemah 8,73 Persen Dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Anjlok Rp 691 Triliun
Sekadar mengingatkan, IHSG telah rontok 8,73 % sepanjang pekan lalu. IHSG kini parkir di level 6.597,99 setelah turun tipis 1,84 poin atau 0,03 % pada perdagangan Jum'at (13/5) lalu.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora memproyeksikan IHSG besok bergerak pada area support 6.512 dan resistance di 6.633.
Menurutnya, IHSG berpeluang untuk menguat dan mengalami technical rebound ke level 6.700.
"Pasar akan menunggu rilis neraca perdagangan Indonesia. Secara konsensus, neraca perdagangan RI pada April 2022 diperkirakan sebesar 3,25 miliar dolar AS," kata Andhika kepada Kontan.co.id, Senin (16/5/2022).
Baca juga: Analis: Paling Lambat IHSG Terkoreksi Hanya Sampai Besok
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan menambahkan, secara teknikal candlestick membentuk doji mengindikasikan pelemahan mulai terbatas, sehingga ada potensi rebound.
Meski begitu, dalam jangka menengah pergerakan masih akan berada dalam trend bearish kuat yang perlu diwaspadai.
"Pergerakan akan didorong pembagian dividen dan rilis kinerja emiten per Q1-2022," terang Dennies.
Dia memprediksi pergerakan IHSG besok berada pada rentang support 1 di 6.516, dan support 2 di 6.433. Kemudian resistance 1 pada 6.742 dan resistance 2 di 6.885.
Baca juga: Hari Kedua Usai Libur Lebaran, IHSG Dibuka Kembali Anjlok 2 Persen Lebih
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menyampaikan, kondisi mayoritas indeks global telah memasuki oversold area.
Di sisi lain, ada pandangan dari sejumlah ekonom bahwa pelemahan yang terjadi dipicu oleh emosi dan perilaku tidak rasional dari pelaku pasar membuka peluang technical rebound.
Valdy memperkirakan IHSG besok berada di level support 6.530, pivot pada 6.600, dan resistance di 6.700.
"Potensi bargain hunting yang bisa memicu rebound tetap ada. Meski demikian, kekhawatiran terhadap tekanan inflasi dan dampaknya terhadap ekonomi global masih menjadi concern utama," ujar Valdy.
Sedangkan Equity Research Analyst Pilarmas Investindo Sekuritas, Desy Israhyanti, masih melihat potensi IHSG yang akan melanjutkan koreksi pada perdagangan besok.
IHSG diprediksi bergerak pada rentang 6.548 - 6.893.
Ada tiga faktor yang ditaksir bakal menggerakkan pasar esok hari.
Pertama, mayoritas bursa Asia ditutup melemah.
Hal ini dapat menggerakkan pasar dalam negeri, meskipun IHSG ditutup hanya melemah tipis pada perdagangan sebelumnya.
Kedua, rilis data neraca dagang. Ekspor dan impor akan dicermati oleh pelaku pasar, yang mana potensi surplus akan terbatas dan adanya penurunan performa ekspor.
Ketiga, investor juga masih menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter yang saat ini semakin agresif.
"Petinggi The Fed akan memberikan pidatonya nanti malam. Hal ini juga kurang lebihnya akan menstimulus pasar baik bursa Amerika Serikat maupun IHSG," ujar Desy.
Untuk perdagangan besok, Desy menjagokan saham ASII, ICBP dan INCO untuk dikoleksi. Target harga masing-masing untuk ketiga saham tersebut berada di level Rp 7.518, Rp 9.946, dan Rp 7.448.
Sementara itu, Andhika memberikan rekomendasi Buy on Weakness (BoW) untuk saham FREN dan INCO dengan memperhatikan support di Rp 68 dan Rp 6.650.
Kemudian, BoW untuk saham RALS dengan support Rp 595, dan BoW saham BRMS mencermati support Rp 198.
Sedangkan menurut Valdy, fokus saat ini bisa diarahkan pada saham bluechip dan komoditas, yang mana investor asing mulai kembali melakukan net buy.
Saham-saham yang bisa diperhatikan pada perdagangan besok adalah ADRO, ITMG, HRUM, PTBA, UNTR, INCO, ASII, dan CTRA. (Ridwan Nanda Mulyana/Noverius Laoli)