Usai Lebaran, Waspadai Risiko Kenaikan Tinggi Inflasi
Johanna Gani mengatakan, pertumbuhan ekonomi pasca lebaran dipastikan akan lebih tinggi menyusul pelonggaran aktivitas mudik.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Grant Thornton Indonesia Johanna Gani mengatakan, pertumbuhan ekonomi pasca lebaran dipastikan akan lebih tinggi menyusul pelonggaran aktivitas mudik.
Menurutnya, ke depan pemerintah tetap perlu menjaga harga-harga kebutuhan pokok masyarakat.
"Risiko kenaikan harga bahan bakar minyak, gas, dan listrik harus diwaspadai mengingat kondisi perekonomian global yang masih belum pulih,” tutur Johanna dalam rilisnya, Rabu (18/5/2022).
Baca juga: Konsumsi Masyarakat Terakselerasi, Pengusaha Siapkan Produksi Demi Antisipasi Inflasi Tinggi
Dia menilai kemunculan varian Omicron Covid-19 ditambah ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina, bukan hal mudah bagi Indonesia untuk menahan laju inflasi.
"Kita tetap perlu mengapresiasi kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan pemerintah sampai saat ini dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional," katanya.
Baca juga: Inflasi Mei Diprediksi 0,48 Persen, Daging Ayam Ras dan Angkutan Udara Jadi Penyumbang Utama
Di awal tahun 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami kenaikan harga atau inflasi tahunan per Desember 2021 sebesar 1,87 persen.
Angka tersebut merupakan angka inflasi tahunan tertinggi dalam 2 tahun terakhir.
Penyumbang inflasi terbesar datang dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan kenaikan sebesar 1,6 persen, diikuti oleh komponen transportasi yang datangnya dari angkutan udara dengan kenaikan sebesar 0,6 persen.