Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Selain Digitalisasi, Cara Konvensional juga Perlu untuk Pasarkan Produk UMKM Lokal

Istri Bupati Trenggalek, Novita Hardini Mochamad berinisatif memperkenalkan kain batik tulis canting khas Trenggalek.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Selain Digitalisasi, Cara Konvensional juga Perlu untuk Pasarkan Produk UMKM Lokal
Tribunnews.com/Istimewa
Istri Bupati Trenggalek, Novita Hardini Mochamad berinisatif memperkenalkan kain batik tulis canting khas Trenggalek. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu Negara Iriana Joko Widodo (Jokowi) menyebut sudah saatnya sektor UMKM bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi baru Indonesia.

Merespons hal ini, Istri Bupati Trenggalek, Novita Hardini Mochamad berinisatif memperkenalkan kain batik tulis canting khas Trenggalek yang diproduksi masyarakat daerahnya ke pedagang tekstil di Pasar Tanah Abang Jakarta.

"Benar kata Ibu Iriana Jokowi, membangun relasi bisnis dan showcasing produk-produk UMKM harus aktif. Butuh inovasi, terobosan dan langkah extraordinary untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM," kata Novita kepada wartawan, Rabu (18/5/2022).

Terlebih kata dia, tak sedikit produk UMKM daerah yang belum diketahui masyarakat luas, sehingga butuh ide dan gagasan baru untuk memperkenalkan serta memasarkan produk tersebut.

Baca juga: Pemerintah Minta Pemda Kawal Produk UMKM Masuk e-Katalog

Selain menggunakan promo dan memanfaatkan teknologi digitalisasi, cara konvensional seperti blusukan juga dinilai penting.

"Kita sudah menggunakan semua tools promo, memanfaatkan teknologi digitalisasi dan komunikasi terkini kekinian. Namun, cara-cara lama konvensional door to door seperti blusukan, penting juga agar bos-bos tekstil nggak merasa beli kucing dalam karung," ungkap dia.

Berita Rekomendasi

Novita mengatakan kebangkitan sektor UMKM terbukti berdampak pada upaya percepatan pemulihan ekonomi Indonesia termasuk di masa pandemi Corona.

Adapun berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah sektor bisnis UMKM di Indonesia tahun 2021 mencapai 64,19 juta dengan partisipasi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,97 persen atau senilai Rp 8,6 triliun. Sektor UMKM juga mampu menyerap 97 persen tenaga kerja dan mengintegrasikan investasi sebesar 60,4 persen.

Baca juga: Tahun 2030, Wamendag Proyeksikan 30 Juta UMKM Onboarding ke Ekosistem Digital

Untuk Kabupaten Trenggalek, lanjut Novita, realisasi investasi tahun 2021 sebesar Rp292 miliar melebihi target Rp250 miliar. Sedangkan Tahun 2022 semester I, sudah mencapai Rp197 miliar dari target sebesar Rp300 miliar.

"Sedangkan berdasarkan data makro Tahun 2021, investasi berhasil menyumbang 20 persen terhadap PDRB Kabupaten Trenggalek. Alhamdulillah dapat melampaui target," jelas dia.

Di sisi lain, Novita mengaku ide-ide non mainstream yang dilakukan untuk membangkitkan UMKM Trenggalek, terinspirasi dari pemikiran dan gagasan besar Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, khususnya dalam meningkatkan 'kelas' UMKM tanah air.

"Saya terinspirasi dengan gagasan dan pemikiran hebat Ibu Megawati dalam melindungi UMKM tanah air. Memang benar UMKM harus dituntun, dibantu sejak hulu hingga hilir perjalanan mereka sampai benar-benar taft dan mapan," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas