Wakil Menteri Perdagangan: Dukung UMKM dengan Percepat Ekosistem Digital
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga akan terus mendorong program digitalisasi dalam sistem perdagangan.
Editor: Muhammad Zulfikar
Nah dengan itu, kami ingin membentuk ekosistem digitalnya. Dan saya pikir, kita memproyeksikan kalau kita lihat dari data UMKM yang kami terima per Desmeber 2021 itu mencapai 17,25 juta. Dimana nanti di tahun 2030 kita proyeksikan bisa mencapai 30 juta UMKM yang on boarding digital.
Kalau itu, saya pikir ini menjadikan salah satu momen bagaimana kami nanti dalam kegiatan yang kami lakukan dukungangan dan support yang kami lakukan dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GERNAS BBI) di Kepulauan Bangsa Belitung tepatnya di Belitung.
Nanti itu akan kita akan mencoba menggandeng, dan membuka dan memecingkan dengan teman-teman di market place, retail, perbankan, BUMN, Himbara dan seterusnya dan sampai juga kegiatan-kegiatan yang sifatnya itu banyak juga bersinggungan dengan validisasi-validasi bantuan sarana perdagangan.
Baca juga: Selain Digitalisasi, Cara Konvensional juga Perlu untuk Pasarkan Produk UMKM Lokal
Contohnya seperti warung digital, lalu pelaku UMKM yang tentunya banyak dilakukan oleh para pendagang lokal. Saya lihat terahir juga para pedagang lokal yang sudah aktif dalam on boarding UMKM digital, program digital dari Kemendag.
Selain itu, kami juga nanti di dalam kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GERNAS BBI), targetnya juga mengekspos apa yang bisa ditonjolkan dari kearifan lokal termasuk Belitung dan nanti juga ada pelepasan ekspor, nanti ada fashion show dan juga hal-hal lain seperti fun run dll.
Saya pikir ini yang bisa memberikan pesan sekaligus kepada kita, yang namanya UMKM itu adalah salah satu produk yang bisa diunggulkan. Salah satu yang diunggulkan dan sesuai dengan namanya, bangsa buatan Indonesia. Sebetulnya kita tidak hanya bangga, tapi juga harus beli, gunakan barang kita, kita konsumsi dan apapun yang bisa kita dukung.
Sebagai contoh, saya hari ini kebetulan lagi di luar, tapi tetap saya pakai produk-produk Indonesia. Contohnya ini, jam tangan yang saya pakai.
Ini bagus jam produk UMKM siap ekpor dan juga ini produk Indonesia 100 persen. Kalau model ini dari Jabar. Jam ini, bisa dijadikan cindramata untuk G20 di Bali di Labuanbajo.
Jadi ini maksud saya, salah bentuk kita berkomitmen, mulai dari kita, kita menunjukan bagaimana kita sehari-hari memakai sebagai rutinitas. Kita harus bisa lakukan untuk mendukung keberpihakan terhadap produk-produk UMKM.
Baca juga: Wamendag Optimistis Aktivitas Perdagangan ke Depan Berbasis Digital
Saya tentunya mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan provinsi/kabupaten daerah khususnya teman-teman pemerintah di Bangka Belitung yang sudah bahu-membahu bekerjasama dengan pusat ya, tidak hanya dari Kemendag, ini lintas kementerian baik dari Marves (Kemenko Marves) dan lintas lain-lain. Sudah sama-sama memberikan banyak kontibusi terhadap pengembangan UMKM di daerah-daerah di Indonesia.
Banyak pertanyaan Pak Wamen, tadi kepingin agar UMKM ini semua masuk ke dalam digital community atau komunitas digital. Pak Wamen bisa ceritakan, sebenarnya kendalanya apa masuk ke market place? Apakah infrastruktur langit kita sudah cukup?
Jadi, mungkin dua. Pertama adalah soal infrastruktur digital kita. Memang tidak dipungkiri bahwa masih banyak tantangan untuk kita bisa mewujudkan ekosistim untuk perdagangan digital.
Karena kalau kita bicara digital kita bicara salah satu yang menjadi isunya adalah jaringan. Contoh yang paling sederhana, misalnya kita mulai dari alat pembayaran, misalnya kita mau melakukan pembayaran tidak melalui cash.
Dimana, kami kemendag sudah banyak turun di pasar-pasar tradisional, pasar becek memulai di lapak-lapak transaksi dengan menggunakan cash less. Nah itu kan, menggunakan internet jaringan yang kadang kala di beberapa titik masih belum maksimal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.