Jokowi Buka Kembali Keran Ekspor CPO dan Minyak Goreng, Pengamat: Sudah Tepat
Pengamat menilai keputusan Jokowi untuk membuka kembali keran ekspor CPO dan minyak goreng sudah tepat. Namun ia meminta pemerintah untuk mengawasi.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
Jokowi menjelaskan kebutuhan minyak goreng curah nasional mencapai 194 ribu ton per bulan.
Sebelum larangan ekspor berlaku, pasokan minyak goreng curah 64,5 ribu ton per bulan.
Baca juga: Keputusan Jokowi Cabut Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO Diapresiasi Petani Sawit Indonesia
Setelah larangan ekspor berlaku, pasokan naik jadi 211 ribu ton per bulan.
"Itu sudah melebihi kebutuhan nasional kita," katanya.
Selain pasokan yang melimpah, Jokowi mengklaim larangan ekspor yang diberlakukannya berhasil menekan harga minyak goreng curah lagi.
Ia menyebut sebelum larangan ekspor berlaku pada Kamis (28/4/2022) lalu, rata-rata harga minyak goreng nasional adalah Rp 19.800.
Jokowi mengklaim setelah larangan ekspor berlaku harga minyak goreng curah berhasil turun jadi Rp17.200-17.600 per liter.
Jokowi mengakui harga minyak goreng curah di beberapa daerah masih relatif tinggi.
Namun ia yakin dalam beberapa pekan ke depan harga minyak goreng akan semakin terjangkau atau bahkan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
“Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi, tapi saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan,” kata Jokowi.
Baca juga: Buka Kembali Keran Ekspor CPO, Jokowi Klaim Larangan Ekspor Berhasil Turunkan Harga Minyak Goreng
Sedangkan pertimbangan ketiga adalah adalah soal banyaknya orang yang bekerja di sawit.
"Pertimbangan 17 juta orang di industri sawit baik petani dan pekerja maka saya putuskan ekspor minyak oreng dibuka kembali Senin 23 Mei 2022," katanya.
Jokowi juga menegaskan akan memantau ketat pasokan minyak goreng dalam negeri seiring dengan dibukanya kembali ekspor minyak goreng per 23 Mei 2022.
“Meskipun ekspor dibuka, pemerintah akan tetap mengawasi dan memantau dengan ketat untuk memastikan pasokan tetap terpenuhi dengan harga terjangkau,” kata Jokowi.