Kritik Perang di Ukraina, Diplomat Rusia Boris Bondarev Mundur
Boris Bondarev selama ini bekerja sebagai penasehat di misi tetap Rusia untuk PBB di Jenewa.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Diplomat veteran Rusia Boris Bondarev menyerahkan surat pernyataan pengunduran dirinya ke kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss, usai menyampaikan kritik keras terhadap serangan agresif yang dilakukan negaranya ke Ukraina.
Boris Bondarev yang bekerja sebagai penasehat di misi tetap Rusia untuk PBB di Jenewa, mengatakan ia memberikan surat pengunduran dirinya pada Senin (23/5/2022) kemarin.
“Saya pergi ke misi seperti Senin pagi lainnya dan saya meneruskan surat pengunduran diri saya dan saya keluar.” ujar Boris Bondarev, yang dilansir dari Aljazeera.
Dalam pernyataan yang diedarkan Bondarev ke sejumlah misi diplomatik di Jenewa, dia mengutuk invasi Rusia ke Ukraina dan mengecam Kementerian Luar Negeri Rusia.
“Selama dua puluh tahun karir diplomatik saya, saya telah melihat perubahan yang berbeda dari kebijakan luar negeri kami, tetapi saya tidak pernah merasa malu dengan negara saya seperti pada 24 Februari tahun ini,” kata Bondarev dalam pernyataannya.
Baca juga: PM Inggris Boris Johnson: Negosiasi dengan Vladimir Putin Seperti Berurusan dengan Biaya
Tanggal dalam pernyataan Bondarev mengacu pada dimulainya serangan Rusia terhadap Ukraina, yang digambarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai operasi militer khusus untuk menghapus nazifikasi di Ukraina.
“Perang agresif yang dilancarkan oleh Putin melawan Ukraina, dan sebenarnya melawan seluruh dunia Barat, bukan hanya kejahatan terhadap rakyat Ukraina, tetapi juga, mungkin, kejahatan paling serius terhadap rakyat Rusia,” ujar Bondarev di pernyataan tersebut.
Baca juga: Diplomat Rusia Mundur karena Malu Negaranya Menginvasi Ukraina, Sempat Disuruh Tutup Mulut
Bondarev mengatakan dia telah bekerja dengan Kementerian Luar Negeri Rusia selama dua dekade, dan telah menjadi penasihat di misi tetap Rusia untuk PBB di Jenewa sejak tahun 2019.
Pengunduran diri Bondarev merupakan protes langka yang dilakukan seorang diplomat Rusia, karena Pemerintah Rusia dengan cepat akan menindak perbedaan pendapat maupun kritik, terutama mengenai perang di Ukraina.
Baca juga: Balas Dendam, Rusia Usir 40 Diplomat Jerman
Namun, Bondarev tidak menyayangkan kritik keras yang ia berikan kepada Kementerian Luar Negeri Rusia dan pemimpinnya Sergey Lavrov, yang ia sebut sebagai pembela setia operasi militer Putin.
“Dalam 18 tahun, ia (Sergey Lavrov) berubah dari seorang intelektual profesional dan berpendidikan, yang dipegang oleh banyak rekan saya di penghargaan yang begitu tinggi, kepada seseorang yang terus-menerus menyiarkan pernyataan yang saling bertentangan dan mengancam dunia (yaitu Rusia) dengan senjata nuklir. Saat ini Kemlu bukan soal diplomasi. Ini semua tentang penghasutan perang, kebohongan dan kebencian,” tambahnya.,
Diplomat berusia 41 tahun ini mengatakan dia belum menerima reaksi apa pun dari pejabat Rusia. Bondarev menyarankan kasusnya bisa menjadi contoh bagi orang-orang di luar sana untuk tidak takut menegakkan kebenaran.
Direktur Eksekutif UN Watch, Hillel Neuer memuji langkah Bondarev, dan mendesak diplomat Rusia lainnya di PBB untuk mengikuti langkah Bondarev.