Menteri Sandiaga: KTT G20 Jadi Momentum Sempurnakan Kualitas Produk Ekraf NTT
KTT G20 menjadi momentum bagus untuk memperkuat kualitas produk dan kemasan NTT.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung dan Bank Indonesia NTT menggelar program Like Exotic NTT.
Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan harapannya agar program Like Exotic NTT menjadi peluang mempromosikan produk unggulan NTT.
Menurutnya, KTT G20 menjadi momentum bagus untuk memperkuat kualitas produk dan kemasan NTT.
"Program Like Exotic NTT kali ini diharapkan bisa menjadi momentum bagi rekan-rekan pelaku ekonomi kreatif NTT untuk mengambil bagian dalam kebangkitan industri ekraf yang dapat mempromosikan produk-produk unggulannya dan menjadi dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan," ujar Menparekraf di Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Dia mengatakan, terpilihnya Labuan Bajo sebagai salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan side meeting Konferensi Tingkat Tinggi G20 merupakan momentum yang harus dimanfaatkan maksimal.
Baca juga: Patroli Pakai Motor, Kakorlantas Cek Rute untuk Delegasi GPDRR 2022 dan G20 di Bali
Produk –produk khas NTT seperti kopi, kain tenun NTT yang memiliki pattern dan simbol yang berbeda-beda tiap kabupaten akan menarik perhatian para tamu dan delegasi G20, asalkan baik kualitas produk maupun packagingnya berstandar.
Baca juga: Sambut KTT G20, Jangan Lupa Beli 7 Kerajinan Tangan Ini Kalau ke Bali!
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores Shana Fatina menyampaikan bahwa pengembangan Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merupakan salah satu titik penting dalam pengembangan sebuah destinasi
"Dalam menyiapkan Labuan Bajo sebagai pintu gerbang pariwisata NTT, Pemerintah Pusat bersama-sama Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Koordinatif, khususnya Kabupaten Manggarai Barat sejak 2019 melakukan langkah-langkah percepatan untuk penguatan produk lokal di Labuan Bajo,” kata Shana.
Shana menambahkan bahwa Pandemi 2020 mengharuskan setiap orang untuk menjadi kreatif, tidak lagi mengandalkan kehadiran wisatawan ke lokasi.
“Namun kita bisa memperkenalkan destinasi melalui produk-produk lokal yang sampai di tangan calon wisatawan," ungkapnya.