Temui 2 Perusahaan Jerman, Menteri ESDM Bahas Peningkatan Investasi Transisi Energi Terbarukan
Pada 2030 di Indonesia target penambahan pembangkit hanya dari sumber EBT, termasuk hidrogen akan didorong
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membahas peningkatan investasi transisi energi terbarukan di Tanah Air, dengan perwakilan asosiasi dan bisnis sektor energi Jerman.
Pemerintah Indonesia yang diwakili langsung oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, melangsungkan pertemuan dengan CEO dua perusahaan besar asal Jerman, Siemens Energy dan HMS Bergbau AG
Pertemuan ini bagian dari agenda lawatan Menteri Arifin ke Jerman, tepatnya pada acara G7 Climate, Energy and Environment Ministers, yang berlangsung pada 26-27 Mei 2022.
Baca juga: Gandeng Perusahaan Jerman, Menperin Buka Peluang Hilirisasi Industri dan Energi Baru Terbarukan
"Menteri ESDM bertemu Siemens Energy pada 27 Mei 2022. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada akhir Maret yang lalu," ujar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam keterangannya (29/5/2022).
"(Diskusi ini) mengenai tindak lanjut pembahasan kerja sama Siemens dengan Pertamina Power dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia," sambungnya.
Pada pertemuan tersebut, lanjut Agung, Menteri ESDM mengungkapkan Indonesia terus mendorong investasi di bidang energi terbarukan dan berkomitmen dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat lagi.
Baca juga: Pengamat Ungkap Tarik-menarik Kepentingan Bangun Energi Terbarukan
Pada 2030 di Indonesia target penambahan pembangkit hanya dari sumber EBT, termasuk hidrogen akan didorong ke depannya, hingga di 2060 suplai listrik di Indonesia sepenuhnya akan disokong EBT.
Kolaborasi dengan Siemens dibutuhkan untuk mendukung pengembangan teknologi PLTS, smart grid, energy storage, teknologi pengembangan hidrogen, hingga kendaraan listrik.
Menteri ESDM juga menyampaikan apresiasi kepada Siemens dan menantikan partisipasi Siemens Energy dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
"Diharapkan Nota Kesepahaman antara Siemens dengan Pertamina Power dapat ditandatangani pada saat momentum G20 Energy Transition Ministerial Meeting di Bali bulan September mendatang," lanjut Agung.
Siemens Energy juga menyampaikan ketertarikannya untuk mendukung pengembangan sektor energi di IKN.
Siemens Energy sebelumnya memiliki pengalaman untuk pengembangan kota baru di Mesir, tidak hanya dalam hal pengembangan sektor energi khususnya energi terbarukan, namun juga pengembangan fasilitas pendidikan dan fasilitas bagi peningkatan kapasitas SDM pendukung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.