Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Penurunan IHSG Dinilai Momen yang Tepat Menambah Nilai Investasi

investor disarankan untuk tidak panik menanggapi gejolak penurunan nilai IHSG

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Penurunan IHSG Dinilai Momen yang Tepat Menambah Nilai Investasi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai Lebaran, sempat merosot 147,96 poin atau minus 2,18 persen pasa posisi 6.645,44 per 19 Mei 2022.

Hal ini dipengaruhi tingginya inflasi yang terjadi di Amerika Serikat, di mana Presiden Federal Reserve (The Fed) Cleveland Loretta Mester mengatakan adanya potensi kenaikan suku bunga 75 basis poin ke depannya.

Direktur PT Insight Investments Management Ria M Warganda mengatakan, potensi IHSG ke depan akan tetap positif seiring nilai mata uang rupiah relatif stabil, angka inflasi relatif rendah jika dibandingkan dengan negara lain.

Baca juga: IHSG Sesi I Berbalik Negatif, Turun 0,51 Persen ke Level 6.990

Kemudian, naiknya harga komoditas akan membuat neraca perdagangan Indonesia semakin surplus yang ditopang dari peningkatan sisi penjualan ekspor.

Ria menyarankan, agar investor untuk tidak panik menanggapi gejolak penurunan nilai IHSG, di mana hal ini merupakan yang tepat berinvestasi para investor.

“Investor dengan profil risiko agresif dapat memanfaatkan momen ini untuk menambah investasi dengan reksa dana indeks saham," papar Ria dalam keterangannya, Senin (30/5/2022).

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat 0,51 Persen ke 7.060, SMGR, INCO dan WSKT Paling Perkasa

Berita Rekomendasi

Ia menyebut, investor dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi pada reksa dana yang dibuat untuk meniru pergerakan dan kinerja dari suatu tolok ukur yang telah ditentukan.

"Insight merekomendasikan Reksa Dana Insight Indeks IDX30 (iIDX30) yang mengacu kepada konstituen Indeks Saham IDX30 dan memiliki kinerja (ytd) per 24 Mei 2022 sebesar 7,63 persen dan Reksa Dana Indeks Insight Sri Kehati Likuid (ISL) yang mengacu kepada konstituen indeks saham SRI-Kehati dan memiliki kinerja secara year to date sebesar 12,02 persen,” ujar Ria.

Menurutnya, pada kondisi seperti saat ini, diversifikasi investasi sangat diperlukan guna meminimalisir kerugian dan memaksimalkan keuntungan yang didapatkan para investor.

"Misalnya dengan reksa dana pasar uang karena pergerakannya yang cenderung stabil namun memiliki potensi imbal hasil yang menarik," ucapnya.

Insight merekomendasikan Insight Money (I-Money) yang memiliki kinerja YTD per 24 Mei 2022 sebesar 2,24 persen (YTD), jauh lebih tinggi 1,21 persen bila dibandingkan dengan benchmarknya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas