Evaluasi MotoGP di Mandalika: Berikan Nilai Tambah Ekonomi Indonesia Rp 4.5 Triliun
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memaparkan penyelenggaraan MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memaparkan penyelenggaraan MotoGP 2022 di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia sebesar Rp4,5 triliun.
"MotoGP Mandalika memberikan nilai tambah ekonpmi sebesar Rp 4,5 triliun, ini di luar angka Rp700-800 miliar yang kita perkirakan," ucap Sandiaga saat Weekly Press Briefing di Kantor Kemenparekraf, Jakarta Pusat, Senin (31/5/2022).
Sandiaga menerangkan kontribusi ajang MotoGP terhadap kenaikan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB sebesar 1,46 persen secara tahunan (yoy).
Baca juga: Pengelola Sirkuit Internasional Mandalika Lanjutkan Pembangunan Infrastruktur Pendukung
Kemudian, terjadi peningkatan di sektor makanan dan minuman sebesar 1,04 persen, serta transportasi dan pergudangan 0,74 persen.
Sandiaga berujar, MotoGP juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi NTB triwulan I tahun 2022 sebesar 7,76 persen, sementara pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional di angka 5,01 persen.
"Mendorong peningkatan jumlah penumpang ke NTB yang sangat signifikan, yakni melalui angkutan udara sebesar 94,81 persen dan angkutan laut 74,91 persen," tutur Sandiaga.
Berdasarkan hasil sigi, ucap Sandiaga, pelaku usaha mengalami peningkatan sebanyak 41 persen selama lomba balap sepeda motor internasional tersebut dengan 23 persen di antaranya berasal dari luar NTB. 59 persen pelaku usaha mendapatkan fasilitasi pelaksanaan MotoGP dan paling banyak memperoleh bantuan dari pemerintah sebesar 40,5 persen.
Baca juga: Jadwal Lengkap Mandalika Track Day di Sirkuit Mandalika 21-22 Mei 2022
"Saat penyelenggaraan MotoGP 2022, produk ekonomi kreatif yang paling laku ialah kuliner sebesar 50,43 persen, kriya 19,31 persen, fesyen 15,96 persen, dan lainnya 14,8 persen. Pelaku usaha tercatat pula mengalami pergeseran pendapatan mulai dari Rp5-50 juta," imbuh Sandiaga.