Konsumsi Rokok di Indonesia Dalam Setahun Mencapai Rp 400 Triliun
Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau Hasbullah Thabrany mengatakan, berdasarkan kajian jumlah perokok di Indonesia mencapai 60 juta orang
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau Hasbullah Thabrany mengatakan, berdasarkan kajian jumlah perokok di Indonesia mencapai 60 juta orang.
Menurut dia, jika puluhan juta masyarakat berikan uang rokoknya ke pemerintah, maka bisa gunakan duit itu untuk membangun Ibu Kota Negara.
"Kalau hitungan kasar tahun ini di atas Rp 400 triliun dibakar untuk beli rokok. Waduh, itu kalau Pak Jokowi mau pakai uang itu bangun untuk IKN, sudah selesai itu kalau berenti merokok semua, uangnya dikasih," ujarnya dalam webinar "Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2022" yang digelar oleh Visi Integritas, Rabu (1/6/2022).
Baca juga: Komnas Pengendalian Tembakau: Rokok Menganggu Produktivitas
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, perokok tidak menyadari dampak bahaya dari merokok karena baru terasa dalam jangka panjang.
"Kalau di depan mata risikonya kelihatan, apalagi kalau mengerikan seperti Covid-19, langsung takut. Namun, konsumsi rokok puluhan tahun efeknya, pelan-pelan," kata Hasbullah.
Kemudian dari sisi ekonomi yakni industri rokok dinilainya memberikan komunikasi yang tidak sesuai terkait pengenaan cukai rokok.
Baca juga: Potong Generasi Perokok, Malaysia Pertimbangkan Produk Alternatif
"Bahkan terjadi pula kekeliruan-kekeliruan, bisa jadi disengaja oleh sebagian orang, bisa juga memang tidak terlihat dengan jelas. Karena itu, banyak pandangan-pandangan tentang cukai rokok yang tidak pas, tidak proporsional begitu ya," ujarnya.