Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Era Harga Tiket Pesawat Murah Telah Berakhir

Harga tiket penerbangan rute internasional melambung tinggi. Bahkan untuk perjalanan Jakarta-Singapura sudah menyentuh Rp 12 juta

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Era Harga Tiket Pesawat Murah Telah Berakhir
TribunLombok.com/Sirtupillaili
Ilustrasi penumpang pesawat di Bandara Internasional Lombok 

Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu sebesar 0,21 persen dengan IHK sebesar 111,25 dan terendah terjadi di Merauke sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 109,92.

“Pada bulan Mei ini terjadi inflasi 0,40 persen, atau terjadi peningkatan indeks harga
konsumen dari 109,98 pada bulan april menjadi 110,42 pada Mei 2022,” ucap Margo.

Dirinya melanjutkan, inflasi pada bulan Mei terjadi karena adanya kenaikan harga yang
ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Margo juga mengungkapkan, terdapat pula sejumlah komoditas penyumbang inflasi utama pada
Mei 2022.

Yaitu tarif angkutan udara, telur ayam ras, ikan segar, dan bawang merah.

“Inflasi Mei secara month to month 0,40 persen, kalau saya detailkan beberapa penyumbang inflasi Mei adalah pertama tarif angkutan udara, harga telur ayam ras, ikan segar dan bawang
merah,” paparnya.

Dengan demikian Margo menyimpulkan, bahwa tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Mei) 2022 sebesar 2,56 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2022 terhadap Mei 2021) sebesar 3,55 persen.

Berita Rekomendasi

Pengamat penerbangan Arista Atmadjati menyoroti kenaikan harga tiket pesawat yang melambung imbas kenaikan harga avtur secara global. Menurutnya, seharusnya kenaikan harga avtur tidak semestinya menaikan tarif tiket pesawat hingga melewati batas wajar.

“Pasalnya yang mengalami kenaikan itu hanya biaya avtur saja, yang porsinya hanya 36-40 persen dari operasional penerbangan,” ucap Arista.

“Kenaikan harga avtur ini, jangan dijadikan aji mumpung oleh maskapai dengan menaikan harga tiket karena saat ini syarat perjalanan sudah longgar dan okupansi mulai naik,” lanjut Arista.

Ia juga menjelaskan, kenaikan harga avtur seolah-olah melipatgandakan tiket pesawat.
Padahal ada biaya lain yang tidak naik.

“Harga avtur bukan satu-satunya biaya dalam operasional penerbangan, ada biaya lain dan seharusnya tidak dilipatgandakan,” ujar Arista.

Arista mengungkapkan, tentu boleh saja menaikkan harga tiket pesawat karena harga avtur naik tetapi harus dalam batas wajar dan persentasenya harus fair. (Tribun Network/har/ism/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas