Harga Bahan Pokok Melonjak-lonjak Imbas Impor
Indikator lainnya adalah menurunnya tingkat pengangguran terbuka dari 6,22% pada Februari 2021 menjadi 5,83% pada Februari 2022.
Editor: Hendra Gunawan
Bawang merah
13 Mei: Rp 38.500/kg
31 Mei: Rp 43.200/kg
Telur di tingkat pertenak
13 Mei: Rp 23.843/kg
31 Mei: Rp 25.443/kg
Jawa Timur
Tepung terigu
13 Mei: Rp 9.700/kg
31 Mei: Rp 9.800/kg
Telur ayam ras
13 Mei: Rp 25.000/kg
31 Mei: Rp 26.700/kg
Cabai merah besar
13 Mei: Rp 37.300/kg
31 Mei: Ro 57.200/kg
Cabai merah keriting
13 Mei: Rp 33.200/kg
31 Mei: Rp 52.100/kg
Cabai rawit merah
13 Mei: Rp 26.000/kg
31 Mei: Rp 63.400/kg
Bawang merah
13 Mei: Rp 33.600/kg
31 Mei: Rp 37.000/kg
Telur di tingkat pertenak
13 Mei: Rp 22.923/kg
31 Mei: Rp 24.800/kg
Terkait hal tersebut Pengamat Ekonomi Poltak Hotradero menilai kenaikan harga bahan
pokok di Tanah Air dipengaruhi situasi ekonomi global. Kondisi yang sama juga terjadi
di negara lain.
"Harga bahan pokok yang naik adalah yang bersumber dari impor. Maka
jelas hal ini terjadi karena pengaruh situasi ekonomi global," kata Poltak Hotradero,
Kamis (2/6).
Dia mengakui operasi pasar masih efektif untuk menekan harga di pasar. Namun, menurutnya, yang jauh lebih penting adalah perbaikan rantai pasok, sehingga barang yang masyarakat butuhkan tetap tersedia di pasar.
Baca juga: Awal Juni, Harga Bahan Pokok Merangkak Naik, Pengamat: Dampak Impor
"Tidak masalah harga mahal asal barangnya ada, karena konsumen akan menyesuaikan diri, semisal lebih berhemat. Lebih bermasalah kalau barangnya tidak ada," ujar Poltak.