Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Masuk Kelompok IDX30, Saham GoTo Dinilai Berpotensi Jadi Target Investor Institusi

Keputusan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadikan saham GoTo kedalam kelompok saham IDX30, LQ45, dan IDX80 dinilai akan berdampak luas.

Editor: Sanusi
zoom-in Masuk Kelompok IDX30, Saham GoTo Dinilai Berpotensi Jadi Target Investor Institusi
gotocompany.com
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulffikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadikan saham GoTo kedalam kelompok saham IDX30, LQ45, dan IDX80 dinilai akan berdampak luas.

Apalagi GoTo sebagai perusahaan teknologi terbesar di Indonesia merupakan lima besar emiten dengan kapitalisasi tinggi di bursa saham.

Senior Vice President Head and Bussines Development Division PT Henan Putihrai Asset Management (HPAM) Reza Fahmi Riawan mengatakan, Indeks saham DX30, LQ45, dan IDX80 merupakan indeks yang menjadi patokan investor institusi, baik lokal maupun global dalam berinvestasi saham di Indonesia.

Baca juga: Sepanjang Kuartal I Pendapatan GoTo Melonjak 53 Persen, Kerugian Berkurang di Awal 2022

Masuknya saham GoTo ke tiga indeks tersebut, khususnya indeks DX30 akan mendorong investor institusi semakin mempertimbangkan saham GoTo masuk dalam keranjang investasinya.

"Ibaratnya dengan masuk DX30, saham emiten itu dapat status investment grade, layak investasi. Sejumlah lembaga pengelola dana, baik swasta, pemerintah dan BUMN juga punya aturan menjadikan saham-saham di DX30 sebagai target investasi," kata Reza kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

Masuknya GoTo ke dalam kelompok tiga indeks saham utama di BEI terjadi seiiring dengan makin optomalnya integrasi bisnis yang terjadi di perusahaan ekosistem digital terbesar di Indonesia itu. Ini tercermin dari tren penguatan bisnis GoTo yang sudah terlihat sejak tahun lalu.

Baca juga: Tak Mampu Tembus Zona Hijau, Hari Ini Saham GOTO Ambruk 3 Persen Lebih 

BERITA REKOMENDASI

Sejak kombinasi bisnis antara Gojek dan Tokopedia membentuk GoTo pada Mei 2021, pendapatan bruto GoTo selama tahun lalu tumbuh 45 persen yoy mencapai Rp 17,1 triliun dari Rp 11,85 triliun. Alhasil, pendapatan bersih perseroan naik 7 persen menjadi Rp 5,16 triliun dari Rp 4,82 triliun.

Pada kuartal I 2022, di tengah laju pertumbuhan ekonomi, pendapatan bruto GoTo kembali tumbuh 53 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,2 triliun.

Menurut Reza, keputusan BEI menetapkan GoTo masuk ke beberapa indeks utama melalui fast entry tentu sudah melalui pertimbangan dan kajian yang matang. Apalagi GoTo merupakan emiten dengan kapitalisasi saham nomor 5 terbesar di BEI saat ini. Sejak IPO 11 April lalu, saham GoTo selalu masuk dalam daftar saham yang paling likuid ditransaksikan dengan nilai jumbo.

"Dengan masuk Indeks DX30, LQ45, dan IDX80, maka saham GoTo akan menjadi sangat strategis dan berdampak langsung terhadap pergerakan indeks saham utama. Sehingga banyak pihak yang menjadikan tiga indeks saham tadi sebagai acuan memiliki kepentingan terhadap saham GoTo," tuturnya.

Reza juga menilai, masuknya GoTo ke dalam indeks utama akan meningkatkan value emiten ini kepada investor. Karena dengan posisinya yang sangat berpengaruh terhadap pergerakan indeks saham di BEI, GoTo bisa dianggap sebagai salah satu saham premium di Indonesia.


Terlepas dari kinerjanya saat ini, lanjut Reza, sebagai bagian dari saham DX30, LQ45, dan IDX80, saham GoTo sejajar dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah lebih dulu eksis dan menghasilkan keuntungan bisnis dalam jangka panjang.

"Investor ritel GoTo juga bisa menjadikan status baru ini sebagai pertimbangan dalam mengambil investasi saham. Dengan model dan tantangan bisnis yang dihadapi, GoTo bisa menjadi pilihan investasi jangka panjang," ucapnya.

Sebelumnya, Corporate Secretary GoTo R.A. Koesoemohadiani menyampaikan, pihaknya menyambut baik masuknya saham GOTO ke dalam indeks-indeks utama pasar modal Indonesia, mencakup IDX30, LQ45, dan IDX80.

Pencapaian ini merupakan bukti dari kepercayaan para investor pasar modal di Indonesia terhadap GoTo serta keyakinan atas prospek bisnis jangka panjang Perusahaan yang terus mendorong likuiditas saham dan kapitalisasi pasar GoTo.

"Kami akan terus berusaha untuk memperkuat kinerja dan fundamental Perusahaan ke depan dan di saat yang sama memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan," ujarnya, Kamis (2/6/2022).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas